Bakal Dijual, Tol Bali Mandara Jadi Incaran Pengusaha Lokal

Rabu, 01 November 2017 – 21:48 WIB
Tol Bali Mandara yang menghubungkan wilayah Benoa, Ngurah Rai dan Nusa Dua di Bali. Foto: Miftahuddin Halim/Radar Bali

jpnn.com, DENPASAR - Pemerintah berencana menjual Jalan Tol Bali Mandara untuk membiayai proyek infrastuktur lainnya. Namun, sejauh ini belum ada rencana detail tentang rencana menjual jalan tol yang kini dikelola PT Jasa Marga Bali Tol itu.

Meski demikian, minat pihak yang berminat membeli Jalan Tol Bali Mandara cukup besar. Bahkan, pengusaha lokal Bali pun ikut mengincar jalan tol yang menghubungkan kawasan Benoa, Ngurah Rai dan Nusa Dua itu.

BACA JUGA: Transaksi Nontunai di GTO Capai 97,7 Persen se-Indonesia

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali juga mendorong jalan tol dengan panjang lebih dari 12 kilometer itu segera dijual. Menurut Ketua Kadin Bali AA Ngurah Alit Wiraputra, pihaknya akan mengambil ancang-ancang agar masyarakat Bali bisa memiliki tol tersebut.

Untuk itu, Kadin Bali berencana membuat konsorsium pengusaha dan masyarakat lokal. Dengan demikian warga Pulau Dewata juga bisa memiliki Tol Bali Mandara.

BACA JUGA: Ingat! Mulai Hari ini Seluruh Gardu Tol Layani NonTunai

“Itu memang harus segera dijual, agar Jasamarga bisa membangun jalan tol di lokasi lain di Bali. Kami akan buat konsorsium,” tuturnya.

Alit menambahkan, Tol Bali Mandara sebaiknya memang dikelola swasta. Sebab, katanya, Jasa Marga sebagai BUMN hanya bertugas untuk membangun.

BACA JUGA: Pekerjaan Konstruksi Ditunda, Lajur Arah Cikampek Lancar

“Jadi selesai membangun dijual dan membangun lagi di tempat lain. Yang paling berpotensi dibangun jalan tol yakni Jalur Denpasar - Gilimanuk,” terang Alit.

Saat ini ada sembilan pihak pemilik Jalan Tol Bali Mandara. Jasa Marga sebagai pengelola memiliki saham paling besar atau 55 persen. Kemudian Pelindo III memiliki saham 17,58 persen, Angkasa Pura I (8 persen), serta Pemprov Bali dan Pemkab Badung masing-masing memiliki 8,01 persen.

Selanjutnya ada ITDC, Adi Karya dan Hutama Karya masing-masing memiliki saham 1 persen. Adapun Wijaya Karya menjadi pemilik saham paling kecil dengan porsi 0,4 persen.(rb/zul/mus/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Lajur Arah Cikampek Bakal Ditutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler