Bakal Pakai Dana Pendidikan, Program Makan Siang Prabowo-Gibran Menuai Kritikan

Jumat, 01 Desember 2023 – 22:00 WIB
Paslon capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Calon Presiden-Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mencanangkan program makan siang dan minum susu gratis.

Adapun anggaran yang akan dialokasikan disebut-sebut mencapai Rp 400 triliun.

BACA JUGA: Aktivis 98 ini Dukung Prabowo-Gibran Karena Legasi Jokowi

Namun, program yang diklaim dapat mengatasi stunting itu justru mendapat kritikan dari sejumlah lapisan masyarakat.

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan bahwa masyarakat menginginkan calon pemimpin berbicara ide dan gagasan, bukan tentang makan siang serta minum susu gratis.

BACA JUGA: Prabowo-Gibran Bakal Geser Dana Pendidikan & Bansos untuk Program Makan Siang Gratis

"Ini jelas menurut saya harus dikritik, karena kampanye ini  kita inginkan berbicara ide bukan berbicara tentang makan dan minum susu gratis," kata Ray saat diskusi Para Syndicate bertajuk Kampanye Pilpres, Politik Gemoy vs Politik Gagasan, Kamis (30/11).

Ray meminta Bawaslu agar menindaklanjuti kegiatan tersebut. Menurut Ray, apabila itu merupakan bagian kampanye, maka berpotensi disebut sebagai praktik politik uang.

BACA JUGA: TKN: Prabowo-Gibran Minta Tim Kampanye Jalankan Pemilu Riang Gembira

Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)Arjuna Putra Aldino menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap rencana paslon Prabowo-Gibran yang berencana melakukan refocusing dan merealokasi anggaran fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan demi menjalankan program makan siang dan minum susu gratis.

Menurut dia, program bantuan pendidikan, perlindungan sosial dan kesehatan, seperti KIS, KIP, BPJS, dan PKH, telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat kalangan bawah.

“Kalau untuk membiayai program makan siang dan minum susu gratis dengan refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan maka program, seperti KIS, KIP, BPJS dan PKH, bakal dihapus, dong. Padahal, itu sangat bermanfaat untuk wong cilik," kata Arjuna dalam keterangan tertulis, Rabu (28/11).

Sebelumnya, pasangan Capres-Cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, akan mengalihkan sejumlah dana pada pos APBN, dan menggantinya dengan program makan siang dan susu gratis, jika terpilih. Termasuk di antaranya BLT yang selama ini diberikan bagi masyarakat tidak mampu.

Hal tersebut diungkap Sekretaris Jenderal Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, Selasa (28/11). Nusron mengatakan sumber dana Rp 400 triliun yang dibutuhkan untuk program makan siang dan susu gratis akan didapat dari pengalihan dana-dana pada pos APBN.

"Sumbernya ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan," kata Nusron.

Politikus Partai Golkar itu optimistis anggaran Rp 400 triliun per tahun yang didapat dari menghapus beberapa pos anggaran, bisa meng-cover 82,9 juta ibu dan anak yang bakal menerima manfaat makan siang dan susu gratis.

Namun, target tersebut baru bisa dicapai pada 2029. "Itu program dengan asumsi tercover 82,9 juta atau 100 persen itu baru bisa tercapai pada 2029," kata Nusron Wahid. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler