jpnn.com, BATAM - Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengambil tindakan tegas terhadap sebuah kapal tanker berkebangsaan Marshal Island.
Bakamla dan TNI AL bersinergi mengusir sebuah kapal tanker MT Chemstar Sapphire berkebangsaan Marshall Islands.
BACA JUGA: Kopasgat TNI AU Menerjunkan 102 Prajurit Khusus Bersenjata Lengkap dari Ketinggian 1.200 Kaki
Kapal itu melaksanakan drifting di jalur internasional Selat Malaka, Kamis (10/2).
Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menyatakan Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla RI mendeteksi MT Chemstar Sapphire tidak bergerak dalam waktu relatif lama di tengah jalur internasional Selat Malaka.
BACA JUGA: Armada Tempur TNI AL Makin Sangar, Siap-siap Saja
"Tindakan ini dinilai mencurigakan dan membahayakan pelayaran bagi kapal lain," kata dia dalam keterangan tertulis di Batam, Jumat (11/2).
Namun, karena unsur terdekat milik Bakamla RI, KN Belut Laut berada di perairan Belawan, maka Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan memerintahkan jajarannya memonitor unsur patroli terdekat.
BACA JUGA: Kiai Khotimi Tegaskan Ucapan Jenderal Dudung tak Termasuk Penistaan Agama, Begini Penjelasannya
Diketahui, KRI Kartoang tidak berada jauh dari lokasi.
"Sinergi yang terjalin kuat, KRI Kartoang-872 langsung meluncur ke perairan Selat Malaka mendekati target MT Chemstar Sapphire pada koordinat 04 11,380 U - 099 37,095 T guna memeriksa," lanjut Wisnu.
KRI Kartoang-872 melaksanakan 'shadowing' dan komunikasi menggunakan gelombang radio.
MT Chemstar Sapphire mengaku melaksanakan drifting sejak 9 Febuari 2022 dengan alasan menunggu perintah gerak untuk sandar di Belawan.
Komandan KRI Kartoang-872 memerintahkan MT Chemstar Sapphire untuk bergerak menuju area lego jangkar di perairan Belawan dengan pertimbangan drifting di perairan internasional yang dilakukan sangat membahayakan pelayaran kapal lainnya.
Setelah koordinasi dengan pihak agen, MT Chemstar Sapphire langsung bergerak menuju daerah lego di perairan Belawan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy