Untuk pembakaran Alquran, keenam tentara itu menghadapi "sanksi administratif" yang meliputi penurunan ranking, tugas tambahan atau pemotongan gaji. Mereka terdiri dari empat opsir dan dua opsir nonkomisioner.
Pasca insiden yang terjadi 20 Februari tersebut, Presiden Afghanistan Hamid Karzai meminta agar tentara yang terlibat diadili secara publik.
Menurut lansiran laman VOA, penyelidikan menemukan bahwa mereka tidak berniat menghina Islam. Tiga orang anggota marinir juga dikenakan sanksi karena mengencingi mayat pejuang Taliban dimana kejadian itu juga terekam dalam sebuah video.
Penyelidikan juga menemukan Alquran dan buku-buku agama tersebut dibakar di Landasan Udara Bagram, yang merupakan pangkalan angkatan udara AS di utara Kabul.
Sebanyak 53 Quran dan 162 buku agama berhasil diselamatkan dari tungku pembakaran namun mengalami kerusakan. Selain anggota militer, seorang penerjemah juga dinilai bersalah karena mengatakan bahwa sebagian besar buku itu bersifat mengajarkan ekstrimisme, tanpa memberitahu pada pasukan Amerika bagaimana memperlakukannya dengan layak. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perawat di New Jersey Bisa Orgasme Ratusan Kali Sehari
Redaktur : Tim Redaksi