jpnn.com - KEKEJAMAN kelompok Islamic State (IS) di Irak dan Syria membuat seorang ayah bernama Basil Ramadan meradang. Kemarahan Basil memuncak karena putranya yang masih remaja, Ahmad Ramadan dieksekusi oleh kelompok radikal yang dikenal dengan sebutan ISIS itu.
Ahmad bersama 7 orang lainnya dieksekusi beberapa pekan lalu. Basil pun merasa perlu menuntut balas atas kematian putranya di tangan ISIS.
BACA JUGA: Ngeseks di Kantor, Foto dan Video Menyebar di Facebook
Minggu pagi (1/2), Basil yang sudah berusia 60 tahun dilaporkan menenteng senjata AK-47 dan menembaki anggota ISIS di pos pemeriksaan di kota Tikrit, Irak. Basil ternyata mampu menewaskan 7 anggota ISIS. Namun aksi berani Basil harus berakhir setelah pasukan ISIS menembaknya di bagian kepala.
Media setempat melaporkan, ISIS menghabisi Ahmad yang masih berusia 18 tahun pada awal tahun ini. Ahmed dan 7 orang lainnya dituduh bekerja sama dengan tentara pemerintah Irak.
BACA JUGA: Sidang Perdana, Bekas Bos IMF Kena Tuduhan jadi Germo
Sebuah video yang dirilis ISIS akhir bulan lalu menunjukkan sejumlah orang dengan mata tertutup dan tangan terikat berjalan jongkok di pinggiran sebuah sungai. Mereka dipaksa berlutut dan setiap tahanan dieksekusi dengan satu tembakan di kepala.
Tapi memang bukan sekali saja Basil harus kehilangan putranya karena dibunuh kelompok radikal. Pada 2007, putra Basil lainnya juga dibunuh oleh Al Qaida di Tikrit.(mirror/ara/jpnn)
BACA JUGA: Saat Terbang Kokpit Terkunci, Pilot tak Bisa Masuk
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyetir sambil Cabut Gigi, braakkk!
Redaktur : Tim Redaksi