jpnn.com - JAKARTA - Masa kampanye pemilihan calon presiden-calon wakil presiden selama 4 Juni hingga 5 Juli 2014 menyisakan berbagai fitnah ke arah Joko Widodo. Penulis buku berjudul "22 Solusi Cerdas Jokowi", Michael Umbas bahkan menyebut fitnah itu mengarah pada upaya pembunuhan karakter.
"Produksi fitnah tanpa henti dan dibuat sistematis dikerjakan oleh tangan-tangan yang ingin menghalalkan segala cara untuk kekuasaan. Fitnah "Obor Rakyat" luar biasa dampaknya," kata Umbas dalam keterangannya, Sabtu (4/7).
BACA JUGA: Kubu Jokowi-JK Bakal Geber Kampanye Antikecurangan
Menurut Umbas, harusnya pihak yang menentang Jokowi bisa bersikap kesatria dengan mengkritisi program maupun visi dan misinya. "Bukan menyerang dan membunuh secara sistematis, massif dengan kampanye hitam," kata Umbas.
Sedangkan budayawan Pitres Sombowadile mengatakan, pilpres seperti mempertajam ruang konflik di tataran bawah karena pengaruh provokasi elit. "Kata “perang" dengan mudah dilontarkan. Kelompok anti-kebhinekaan dengan leluasa mengkampanyekan permusuhan," ungkap Pitres.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Ogah Netral di Pilpres, Butet Ajak Seniman Pilih Orang Baik
BACA JUGA: Berkemeja Kotak-Kotak di GBK, Jokowi Sulit Dikenali
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paloh Ajak Massa di GBK Dukung Penuh Jokowi-JK
Redaktur : Tim Redaksi