Bali Nyepi, 167 Penerbangan Dihentikan

Take-off Terakhir ke Timika

Senin, 11 Maret 2013 – 05:26 WIB
TUBAN - PT Angkasa Pura I Persero Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai Bali, meliburkan semua penerbangan selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi besok (12/3). Bandara terbesar di Bali ini akan ditutup selama 24 jam penuh.

Jadwal penerbangan terakhir Selasa (12/3) pukul 00.45. Sedangkan penutupan bandara dari semua aktivitas mulai Selasa pukul 06.00. Bandara kembali dibuka esok hari Rabu (13/3) pukul 06.00.

Selama penutupan berlangsung sebanyak 167 penerbangan dihentikan. Dengan rincian 113 penerbangan rute lokal dan 54 jalur internasional.

"Semua aktivitas akan kami tutup. Kecuali pelayanan emergency. Misal, bagian radar, keamanan, dan teknik mesin," terang Kepala Penjamin Kualitas, Keamanan dan Pelayanan Publik PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Bali Efferson Siregar, melalui saluran telepon genggamnya, Minggu (10/3). 

Kendati demikian, bandara tetap melayani penerbangan pesawat lintas. Yakni pesawat yang melintasi Pulau Bali. Misal pesawat rute Surabaya-Australia. "Bisa saja pesawat lintas mendarat di sini (Bandara Ngurah Rai) karena kerusakan mesin. Itu akan kami layani. Tapi, kalau selain pesawat lintas tidak kami layani," tandasnya dengan logat kasar khas Batak.

Pria asal Medan ini menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan notice to airmen (notam) ke semua maskapai dalam dan luar negeri, bahwa saat Nyepi seluruh aktivitas penerbangan di bandara dihentikan. Sebelum penutupan bandara, pesawat terakhir yang mendarat adalah Garuda (GA420) dari Jakarta, sekitar pukul 00.45. Sedangkan pesawat terakhir yang terbang sebelum penutupan saat Nyepi adalah Garuda (GA882) tujuan Timika yang berangkat sekitar pukul 00.45.

Penerbangan yang menandai beroperasinya kembali bandara Ngurah Rai adalah pendaratan Lion Air (JT34) dari Jakarta sekitar pukul 07.20 Wita. Untuk penerbangan pertama baru dilakukan pada pukul 08.00 tujuan Jogjakarta.

"Hingga saat ini, belum ada permohonan pengajuan penerbangan tambahan dari maskapai menjelang penutupan bandara. Seluruh jadwal penerbangan masih dalam keadaan normal dan tidak ada penambahan penerbangan," imbunya.

Sementara itu, warga pendatang mulai berbondong-bondong meninggalkan Bali jelang Nyepi besok. Hal itu terlihat dari antrean panjang dan lama di Pelabuhan Gilimanuk, kemarin.

Sejak Sabtu (9/3) sore, arus kendaraan mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, bus, travel, dan truk membludak menuju Pelabuhan Gilimanuk. Perlahan-lahan areal parkir pelabuhan mulai penuh sehingga antrean meluber ke luar loket tiket. Yang paling krodit yakni sepeda motor yang jumlahnya ribuan.

Lantaran loket tiket hanya dua dan jalurnya sempit membuat sehingga antrean cepat memanjang. Sekitar pukul 21.00 antrean sepeda motor sudah meluber dan memenuhi areal parkir depan Terminal Gilimanuk. Sementara antrean mobil sudah masuk di  terminal manuver.

Melihat situasi krodit di antrean sepeda motor, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Made Prihenjagat lalu berkoordinasi dengan ASDP agar loket tiket ditambah. Dua loket kemudian dibuka untuk sepeda motor dan ASDP juga membuat jalur khusus antrean motor menunggu naik kapal. Meski 28 kapal yang dioperasikan menggunakan pola penuh langsung berangkat tetapi antrean sepeda motor tidak bisa cepat habis lantaran semakin malam jumlahnya yang datang semakin banyak.

Selain itu jumlah sepeda motor yang bisa dimuat satu kapal juga terbatas lantaran banyaknya mobil pribadi dan kendaraan lain yang juga menyeberang. "Saya bersama keluarga pulang ke Jember. Kalau Nyepi di Bali malamnya gelap dan kasihan anak-anak. Apalagi kalau mereka menangis minta belanja, mau belanja di mana?" ujar Yunia.(san/nom/wan/yes)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Investigasi Dalami Keterlibatan Danyon Armed

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler