Balitbang Kemenhub dan Perguruan Tinggi Kaji Strategi Pemulihan Angkutan Kereta Api

Selasa, 22 September 2020 – 11:20 WIB
Kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian, bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan diseminasi hasil penelitian melalui webinar bertajuk 'Strategi Pemulihan Bisnis Angkutan Jalan dan Perkeretaapian' pada Senin (21/9).

“Pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada kelangsungan bisnis angkutan jalan dan perkeretaapian, untuk itu diperlukan strategi pemulihan bisnis angkutan jalan dan perkeretaapian dengan paradigma humanitarian transport agar bisnis angkutan orang pada transportasi jalan dan kereta api tetap berlangsung dengan baik,” tutur Kepala Balitbanghub Umiyatun Hayati Triastuti.

BACA JUGA: Menhub: Saya Berharap Balitbang Lebih Banyak Melibatkan Perguruan Tinggi

Hayati menambahkan, kebijakan pengendalian sosial telah berdampak pada turunnya volume penumpang angkutan perkeretaapian sebesar 68 persen.

Karena itu diperlukan berbagai masukan terkait strategi pemulihan bisnis di sektor transportasi.

BACA JUGA: Dikabarkan Selingkuh, Mantan Istri Dory Harsa Bilang Begini

“Merespon permasalahan terkait pemulihan pada usaha angkutan darat saat dan pascapandemi Covid-19, Balitbanghub melalui Pusat Penelitian Transportasi Jalan dan Perkeretaapian menjalankan fungsinnya dalam meneliti rumusan upaya-upaya pengendalian dampak pandemi di sektor transportasi Jalan dan Perkeretaapian,” kata Hayati.

Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Perhubungan, jumlah bus dan jumlah penumpang pada angkutan jalan mengalami penurunan, hal yang sama juga terjadi pada angkutan Kereta Api.

BACA JUGA: Tinggal 9 Hari Lagi, Program Tambah Daya Listrik Cuma Rp170.845

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono terjadinya penurunan demand untuk menggunakan transportasi publik disebabkan adanya kekhawatiran di masyarakat terkait penyebaran covid-19 di transportasi publik.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kennedy menambahkan, pihaknya telah mengembangkan strategi pemulihan pascapandemi, di antaranya akselerasi investasi, penguatan sistem ketahanan nasional, pemulihan industri, pemulihan pariwisata, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), serta pembangunan infrastruktur.

Terdapat beberapa strategi pemulihan sektor transportasi, di antaranya mengembangkan inovasi dan sinergi antar moda, integrasi sektor transportasi dan pariwisata, meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi agar mempermudah komunikasi dalam pelaksanaan transportasi, serta meningkatkan penerapan protokol kesehatan pada sektor transportasi.

Dari kajian yang dilakukan oleh Ahli Ekonomi UGM Hengki Purwoto, pemulihan bisnis perkeretaapian dapat diarahkan mengadopsi Blue Ocean Strategy (BOS) untuk menciptakan fitur layanan baru dalam menangkap potensi yang dimiliki.

Inovasi di sektor perkeretaapian merupakan hal penting sehingga bisa menciptakan ruang pasar baru yang diperkirakan sebesar 70% dari saat ini.

Selain itu penerapan layanan dengan konsep adaptasi kebiasaan baru juga berpotensi menarik masyarakat untuk menggunakan moda kereta api.

Sementara, berdasarkan kajian Ahli Transportasi UGM, Agus Taufik Mulyono, terdapat berbagai pilihan kebijakan pengelolaan yang telah disusun oleh UGM, yaitu Strategis, Taktis, dan Operasional (STO).

Strategis adalah kebijakan makro, yang menjadikan angkutan kereta api sebagai bagian dari humanitarian transportation.

Taktis adalah bagaimana alokasi sumber daya untuk mewujudkan kereta api sebagai bagian dari humanitarian transportation. Sedangkan Operasional adalah membangun organisasi dan manajemen di tingkat operasi dan di tingkat individu.

Di sisi lain, rekomendasi kebijakan yang diberikan oleh Ahli Transportasi ITB Ibnu Syabri adalah dengan memberikan subsidi bahan bakar khusus untuk angkutan umum pada masa pandemi. Tujuannya untuk meningkatkan pengusaha dan agar pengemudi angkutan umum dapat bertahan memenuhi biaya operasional harian. (chi/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler