Bambang Soesatyo Puji 'Tangan Dingin' Silmy Karim

Jumat, 19 Februari 2021 – 05:01 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memuji 'tangan dingin' Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim. Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi berbagai kinerja manajemen Krakatau Steel di bawah kepemimpinan Direktur Utama Silmy Karim.

Salah satunya karena melakukan transformasi perusahaan ke dunia digital, melalui peluncuran aplikasi Krasmart Connect, yang bisa meningkatkan pelayanan Krakatau Steel kepada para konsumennya.

BACA JUGA: Kisah Buaya Bernama Krakatau dan Madonna: Sudah Jalan Bareng, Belum Mau Kawin

Menurut Bamsoet, visibilitas harga dan status pemesanan di aplikasi Krasmart Connect, serta fitur ETA (estimated time of arrival) untuk pengiriman, makin memudahkan konsumen mengatur logistiknya.

“Krasmart Connect menjadi bukti bahwa Krakatau Steel selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman dalam memajukan usahanya," ujar Bamsoet usai menerima Silmy Karim di Jakarta, Kamis (18/2)

BACA JUGA: LaNyalla: yang Begini-begini Presiden Jokowi Harus Tahu

Ketua ke-20 DPR RI ini menjelaskan, inovasi dan transformasi menjadi kekuatan Krakatau Steel dalam menopang berbagai kegiatan usaha.

Tidak heran, ujar dia, Silmy juga sukses merestrukturisasi utang jangka panjang Krakatau Steel senilai USD 2 miliar atau setara Rp 31 triliun kepada sepuluh bank sejak 20 Desember 2018 hingga 12 Januari 2020.

BACA JUGA: Konflik Partai Berkarya, Tommy Soeharto Menang Gugatan, Muchdi PR Langsung Bereaksi Tegas

Menurut dia, hal itu pun membuat Krakatau Steel menghemat USD 685 juta atau sekitar Rp 10,61 triliun periode 2019-2027.

"Tangan dingin Silmy Karim juga membuat efisiensi internal seperti menghemat listrik dan gas sampai membuka peluang antarunit usaha saling melayani untuk mendapatkan pemasukan baru, sangat efektif dalam meningkatkan kinerja Krakatau Steel,” katanya.

Berkat kerja kerasnya, kata Bamsoet, produksi baja Krakatau Steel 2020 naik sekitar 20 persen. Total laba dari seluruh anak perusahaan pada 2020 berhasil mencapai USD 36,55 juta. “Berbanding terbalik dari posisi rugi USD 169,32 juta pada 2019," jelas Bamsoet.

Wakil ketua umum Kadin Indonesia ini juga mendukung kejelian Krakatau Steel memperluas pasar usahanya ke berbagai negara, memanfaatkan pandemi Covid-19 yang menyebabkan terjadinya masalah pada supply chain pasar baja dunia. Pada Kuartal I-2021, Krakatau Steel akan mengekspor baja ke Australia hingga Eropa.

"Tahun ini, Krakatau Steel sebagai industri baja kebanggaan nasional harus mampu membanjiri produk baja dunia. Volume penjualan harus ditingkatkan mencapai 2 juta ton, dengan target ekspor sebesar 155.000 ton atau meningkat 17 persen lebih dibandingkan tahun 2020," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI   Bamsoet   Krakatau Steel   baja   industri  

Terpopuler