jpnn.com, CIANJUR - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Makmur dan Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS) melakukan panen raya padi di Desa Mekarsari, Cianjur, Jawa Barat.
Selain itu, Bamsoet bersama PT Garuda Tasco International juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk Gapoktan Mekar Makmur berupa 10 unit alat penyemprot Tasco 425, 10 unit alat penyemprot elektrik Tasco ES17, 5 unit mesin mistblower MBS 650 Turbo, dan 5 unit mesin pemotong rumput TAC 328.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR RI Terpukau Sama Teknologi Pertanian Buatan IPB
Menurut Bamsoet, ini merupakan wujud gotong royong antara lembaga negara MPR RI, ormas dalam hal ini Gerak BS, dan dunia usaha seperti PT Garuda Tasco International, dan Gapoktan Mekar Makmur dalam memajukan pertanian.
"Gotong royong yang patut dicontoh oleh lembaga negara, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha lainnya," ujar Bamsoet dalam panen raya padi Bersama Gapoktan Mekar Makmur, di Cianjur, Selasa (1/12).
BACA JUGA: Mentan Syahrul Panen Padi Inbrida di Kabupaten Pandeglang
Turut hadir antara lain Kapolres Cianjur AKBP Mochammad Rifai, Camat Cianjur Tom Dani Mardiat, Sekdis Pertanian Kabupaten Cianjur Iwan Setiawan, Kepala Desa Mekarsari Ujang Rahmat dan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekarsari Wilman Solihin.
Calon ketua umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengungkapkan Gapoktan Mekar Makmur memiliki sekitar 300 anggota, terdiri dari delapan kelompok tani.
BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: Kerja Berat Dongkrak Konsumsi di Tengah Pandemi dan ResesiÂ
Dua di antaranya adalah kelompok tani wanita dan satu diantaranya pemuda tani.
Bamsoet menegaskan kehadiran pandemi Covid-19 telah membuka mata untuk memperhatikan sektor pertanian yang selama ini cenderung diabaikan.
Ketika berbagai sektor penyangga perekonomian nasional mengalami kontraksi pada Kuartal II-2020, pertanian justru menjadi satu-satunya yang tetap tumbuh positif.
"Menyumbang 15,46 persen terhadap produk domestik bruto. Meningkat dari kuartal I sebesar 12,84 persen," ungkap Bamsoet.
Ketua ke-20 DPR RI ini menjelaskan, meskipun sektor pertanian terbukti mampu bertahan di masa pandemi Covid-19, secara global kontribusinya terhadap total ekspor masih kecil.
Pada Agustus 2020, misalnya, kontribusinya tercatat hanya 2,61 dari total ekspor.
Nah, lanjut Bamsoet, di sinilah pentingnya membangun perspektif untuk tidak serta merta memandang kondisi tersebut sebagai sebuah persoalan.
Melainkan justru melihat bahwa ini adalah sebuah peluang meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
"Karena, pasar dunia yang mencapai 7,4 miliar jiwa adalah setara 28 kali lipat pasar domestik," jelas Bamsoet.
Wakil ketua umum Kadin Indonesia ini menekankan perlunya optimalisasi dukungan kebijakan nasional dan daerah yang berpihak kepada petani.
Mengingat, 93 persen mayoritas petani Indonesia adalah petani kecil, yang sangat membutuhkan dukungan fasilitas dan bantuan untuk membantu meningkatkan kinerja produksinya.
"Apalagi dalam situasi pandemi saat ini, selain fasilitas atau bantuan, diperlukan juga protokol produksi yang dapat menjamin kualitas dan keamanan pangan yang terbebas dari Covid-19," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy