jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membicarakan hal penting terkait masalah kebangsaan saat pertemuan pada Kamis (6/8).
Bamsoet, sapaan ketua MPR, bersama jajaran menerima kunjungan silaturahmi dari AHY dan pengurus DPP Demokrat, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: MPR RI Dorong Pemerintah Berikan Bantuan Buat Lebanon
"Tadi kami banyak diskusi, bicara soal kebangsaan. Dari masalah Covid hingga bagaimana bangsa ini bisa segera recovery ekonomi," ucap Bamsoet usai pertemuan itu.
Politikus Golkar itu menyebutkan bahwa tantangan bangsa ini ke depan memang tidak ringan.
BACA JUGA: AHY: Semoga Bu Megawati Soekarnoputri Sehat Walafiat
Namun, dia meyakini ketika seluruh anak bangsa memiliki persepsi yang sama, melakukan langkah dan tindakan yang sama, maka bangsa ini akan bisa lebih cepat melewati masa-masa sulit ini.
"Sudah tidak waktunya lagi saling menghujat, tidak waktunya lagi saling memukul. Yang dibutuhkan bangsa ini ke depan adalah saling membangun dan saling merangkul. Saya kira itu substansi yang kami bicarakan," tambah mantan ketua DPR itu.
BACA JUGA: Pertemuan Hangat AHY, Ibas, dan Puan Maharani
Sementara itu, AHY juga menyebutkan bahwa situasi negara yang dilanda pandemi Covid-19, menyisakan banyak permasalahan.
Bukan hanya kesehatan sebagai hal utama karena menyangkut keselamatan jiwa masyarakat, tetapi krisis ekonomi yang menghantui.
"Baru saja diumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal kedua kita negatif 5,23 persen. Artinya akan banyak aspek yang terdampak. Termasuk akan makin bertambahnya jumlah masyarakat miskin, bertambahnya pengangguran dan ketimpangan di sana sini," ujar AHY.
Masalah tersebut menurutnya harus dihadapi dengan kebersamaan. Bukan saatnya lagi untuk saling menyalahkan antara satu dengan yang lain.
"Kami Partai Demokrat juga ingin menjadi bagian dari solusi. Tidak ingin saling menyalahkan, apalagi hanya melempar tanggung jawab itu kepada pemerintah. Karena ini adalah permasalahan bersama, masalah bangsa," tambahnya. (fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam