Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol Lain di Luar Koalisi Indonesia Maju

Rabu, 24 April 2024 – 19:10 WIB
Ketua MPR yang juga Waketum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet (kanan) saat menghadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2024 di kantor KPU Pusat, Jakarta, Rabu (24/4). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung rencana Prabowo-Gibran yang baru saja ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden dan wakil presiden terpilih untuk membangun koalisi yang kuat dan efektif dengan berusaha merangkul partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Menurut Bamsoet yang akrab disapa, upaya bergotong royong dengan parpol lain di luar KIM dilakukan untuk menyukseskan berbagai program pembangunan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA: Bagaimana Sikap PKS dan NasDem di Pemerintahan Prabowo-Gibran? Begini Kata Surya Paloh

"Begitu pun suhu politik ke depannya dipastikan tidak akan memanas, melainkan tetap sejuk sehingga kita bisa bergotong royong melanjutkan berbagai program pembangunan untuk memajukan Indonesia," kata Bamsoet dalam keterangan resminya, Rabu (24/4).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga menyampaikan apresiasi perlu diberikan kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD beserta partai politik pendukungnya yang menunjukan semangat kenegarawanan dengan telah mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo-Gibran.

BACA JUGA: Kepada Prabowo, Cak Imin Ingin Terus Bekerja Sama Lebih Produktif

Bamsoet menilai hal tersebut memberikan teladan baik kepada para pendukungnya bahwa ada saatnya untuk bersanding dan ada saatnya untuk bersanding.

"Ucapan selamat dari kedua pasangan tersebut menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia baik-baik saja," tegasnya.

BACA JUGA: Sambangi PKB, Prabowo Ucapkan Terima Kasih dan Puji Anies-Muhaimin

Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, menurut Bamsoet, seluruh elemen bangsa perlu bergandengan tangan mengingat tantangan yang dihadapi Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri sangat berat.

"Di tingkat global, geopolitik dunia masih diwarnai konflik dan ketegangan politik. Antara lain konflik Iran-Israel serta Rusia - Ukraina, eskalasi ketegangan China-Taiwan serta Turki-Yunani, potensi konflik di semenanjung Korea, dan ketegangan di kawasan Laut China Selatan, serta krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina," beber Bamsoet.

Sebagai bagian dari komunitas global, kata Bamsoet lagi, Indonesia juga perlu lebih meningkatkan peran politik luar negeri yang bebas aktif, bergaul erat dengan semua negara bangsa, tanpa perlu berpihak pada salah satunya.

Di tengah globalisasi dan kemajuan teknologi, rivalitas geo-ekonomi juga menjadi semakin penting.

Karenanya sebagai negara kaya sumberdaya, Indonesia harus membangun ketahanan dan kemandirian ekonomi, yang ditopang oleh kedaulatan pangan, energi, dan industri.

Persaingan perdagangan, akses sumber daya alam, investasi asing langsung, dan ketergantungan ekonomi antara negara-negara menjadi faktor penting dalam dinamika geopolitik.

"Terlebih perkembangan teknologi komunikasi dan transformasi digital telah memungkinkan interaksi yang lebih intensif antar negara, baik dalam arena politik, ekonomi, maupun sosial," pungkas Bamsoet.

Bamsoet sendiri turut hadir dalam pleno terbuka penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon terpilih pada Pilpres 2024 yang digelar KPU, Rabu (24/4).(mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler