jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera menjadwal ulang (reschedule) pembayaran utang perusahaan pelat merah. Menurutnya, saat ini total utang BUMN sudah mencapai Rp 4.825 triliun atau meningkat Rp 453 triliun dibandingkan akhir tahun 2017.
Bamsoet -sapaannya- mengatakan, BUMN harus bisa menyelesaikan persoalan utang. Menurutnya, hal yang harus dihindari adalah membayar utang dengan menjual aset negara.
BACA JUGA: Sebelas Pejabat Negara Terima Brevet Kehormatan Kapal Selam
“Meminta Kementerian BUMN agar melakukan reschedule pembayaran utang dan berusaha untuk menyelesaikan utang yang ada dengan tidak melakukan negosiasi peminjaman utang kembali, dan tidak menjual aset negara,” ujar dia melalui pesan singkat, Selasa (31/7).
Legislator Partai Golkar itu juga meminta Kementerian BUMN melakukan kajian tentang kemampuan perusahaan-perusahaan pelat merah untuk meningkatkan kinerja. “Terutama untuk meningkatkan kemampuan untuk membayar pinjaman utang,” katanya.
BACA JUGA: Bamsoet Berharap Penanganan Pascagempa NTB Cepat dan Masif
Bamsoet juga meminta kementerian pimpinan Rini Soemarno itu melakukan klasifikasi BUMN yang kurang mampu dalam mengelola manajemen dan pembayaran utang. “Agar dapat melakukan merger dengan BUMN yang mempunyai kapabilitas yang lebih baik,” pungkasnya.(mam/JPC)
BACA JUGA: Lombok Diguncang Gempa, Bamsoet Ikut Berduka
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nizar: BUMN di Era Jokowi Seperti Odong-odong
Redaktur : Tim Redaksi