Bamsoet Mengaku Seperti Kena Prank

Jumat, 22 Mei 2020 – 17:01 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengaku seperti mendapatkan prank setelah Muhammad Nuh ditangkap kepolisian setelah menjadi pemenang lelang motor bertanda tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharga Rp 2,55 miliar.

Pasalnya, Nuh bukanlah seorang penguasaha asal Jambi. Setelah ditelusuri, Nuh rupanya berprofesi sebagai buruh dan tidak mampu membayarkan motor lelang.

BACA JUGA: Bamsoet Tak Enak Hati dengan Presiden Jokowi Gegara Prank di Lelang Motor Listrik

"Kami kena prank seorang buruh di Jambi yang mengaku pengusaha tambang bernama Muhammad Nuh, lalu kemudian katanya diamankan oleh Polda Jambi," kata Bamsoet dalam keterangan resmi secara virtual yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Jumat (23/5).

Menurut Bamsoet, pihak penyelenggara tidak mau ambil pusing setelah kejadian prank Muhammad Nuh.

BACA JUGA: Bamsoet Minta Polisi Bebaskan Pemenang Lelang Motor Bertanda Tangan Jokowi

Bahkan, kata Bamsoet, penyelenggara tidak mau membawa kasus prank Muhammad Nuh ke ranah pidana. Penyelenggara konser justru meminta Muhammad Nuh dapat dibebaskan Polda Jambi.

"Kami sendiri merasa tidak ada masalah. Tidak ada yang dirugikan," ucap dia.

Bamsoet beralasan, motor lelang bertanda tangan Presiden Jokowi tidak sepi peminat. Beberapa ada yang berani menawarkan lebih tinggi dari tawaran Muhammad Nuh.

Namun, kata Bamsoet, penyelenggara memprioritaskan motor lelang kepada penawar di bawah Muhammad Nuh saat konser.

"Kami tetap konsisten mengutamakan peserta lelang di bawahnya saat acara lelang kemarin," ucap dia.

"Akhirnya, setelah panitia menghubungi beberapa nama, jatuhlah kepada Warren yang bersedia meningkatkan penawarannya sama dengan Muhammad Nuh," beber Bamsoet. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler