jpnn.com, ENDE - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sepakat dengan Presiden Jokowi agar Pancasila harus menjadi jalan hidup atau way of life bangsa Indonesia.
Pancasila tidak boleh hanya dijadikan bahan hafalan atau hiasan dinding belaka.
BACA JUGA: BPIP: Jokowi, Presiden Kedua Datang di Ende Setelah Soekarno
Nilai-nilai Pancasila harus dikebumikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh rakyat Indonesia.
"Segala tingkah laku dan tindak tanduk para pemimpin serta seluruh rakyat Indonesia harus mencerminkan semua sila yang ada dalam Pancasila," ungkapnya.
BACA JUGA: Hari Pancasila, Jokowi Jadi Irup, Bamsoet Bacakan Naskah, di Mana Puan?
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, masyarakat harus terus mengingat dasar negara Pancasila yang merupakan landasan cita-cita perjuangan Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.
BACA JUGA: BPIP Bersama Kota Metro Perkuat Pemahaman Pancasila di Kalangan ASN
Hal itu dikatakan pria yang akrab disapa Bamsoet ini seusai mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila yang dipimpin langsung Presiden Jokowi di Lapangan Pancasila Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/6).
Mengenakan baju adat Bali, Bamsoet membacakan teks Pancasila.
Sementara itu, naskah UUD 1945 dibacakan Wakil Ketua MPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, pembaca doa Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta komandan upacara Kolonel Inf Tunjung Setyabudi.
Hadir pula mengikuti upacara secara langsung antara lain Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Menseskab Pramono Anung, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto serta Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi.
Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan, peringatan Hari Lahir Pancasila tidak boleh hanya sekadar seremonial.
Dia dan para pejabat lain harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatur penyelenggaraan negara.
Dengan begitu, semua pejabat negara mampu menata kehidupan warga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Sangat berbahaya jika para pejabat dan rakyat Indonesia tidak lagi menghayati dan mengamalkan Pancasila," ungkapnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan komposisi penduduk yang sangat beragam, bisa terpecah belah.
Seperti halnya yang terjadi di Timur Tengah, Uni Soviet, ataupun belahan dunia lainnya.
Ketua umum IMI ini mengibaratkan sebuah rumah. Pancasila adalah pondasi yang kuat sehingga mampu menopang Indonesia agar kokoh.
"Tantangan ke depan yang dihadapi bangsa Indonesia akan sangat berat. Kita harus mewaspadai segala upaya yang merusak ideologi Pancasila untuk menghancurkan bangsa Indonesia. Mari bersama kita jaga dan junjung tinggi Pancasila dari berbagai serangan ideologi lain," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi