Bamusi Ubah Wajah PDIP

Sabtu, 07 Januari 2012 – 11:04 WIB

JAKARTA-Citra PDIP selama ini sulit dilepaskan sebagai partainya 'kaum abangan'. Tapi, sejak Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), sayap resmi  partai yang membidik segmen umat Islam, lahir pada 29 Maret 2007, citra itu berangsur-angsur mulai diubah.

Ketua Umum Bamusi Hamka Haq mengatakan pendirian Bamusi membawa tiga tujuan sekaligus, yakni tujuan teologis, ideologis, dan tujuan pragmatis partai. Secara teologis, kata Hamka, saat ini dari 200 juta umat Islam, yang terbina dalam ormas Islam diprediksi hanya sekitar 100 juta. Sebagian muslim yang tidak terbina ormas Islam itu digolongkan abangan dan berada di PDIP.

"Secara internal, kita bina PDIP. Alhamdulillah, dengan kehadiran Bamusi, saya lihat ada perubahan," kata Hamka sewaktu bersilaturahmi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di gedung pusat dakwah PP Muhammadiyah, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, kemarin (6/1). Din termasuk salah seorang koseptor di balik pendirian Bamusi.

Hamka menyampaikan kiprah Bamusi dalam pembinaan umat Islam sudah mulai mendapat pengakuan. Dia mencontohkan Bamusi yang terbaik justru di Sumatera Utara. Padahal, di sana, Ketua DPD PDIP adalah seorang nasrani. "Tapi, itu tidak masalah. Antara Islam dan kritistiani sudah terbiasa dengan perbedaan," katanya.

Bamusi PDIP di Sumatera Utara, lanjut Hamka, sudah mampu mandiri. Pembiayaannya tidak lagi tergantung dari partai. Selain sumbangan masyarakat, Bamusi mendapat suntikan dana dari pemda."Karena terlihat komitment untuk membina umatnya itu ada," ujar Hamka.

Dalam kerangka ideologi, menurut Hamka, kehadiran Bamusi memberi penegasan bahwa Pancasila sudah final. Melalui Bamusi, Pancasila bisa disosialisasikan dengan bahasa agama. "Bamusi tidak kesulitan melakukannya, karena di sini ada kader Muhammadiyah, ada kader NU juga," kata Hamka yang sekaligus menjadi Ketua DPP Bidang Pendidikan, Agama dan Kebudayaan, itu.

Terkait tujuan pragmatis partai, Hamka menyampaikan Bamusi telah berusaha mendorong umat Islam di daerah minoritas supaya bisa berperan maksimal secara politik. "Contohnya di Papua," kata Hamka. Setidaknya dalam dua kali pilkada, sudah muncul dan menang, wakil kepala daerah yang berlatarbelakang muslim.

Din Syamsuddin menyampaikan PDIP terkenal solid dalam membangun posko gotong royong di mana -mana. Dia mengusulkan supaya Bamusi bisa mendorong tersedianya semacam mushola kecil di posko itu. "Semacam tempat salat singgah. Kalau itu ada, signifikan sekali peran dakwahnya," katanya. Din berharap Bamusi bisa mempertegas fungsi dakwah melalui jalur politik.(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diprediksi 800 Pendaftar Anggota KPU-Bawaslu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler