JAKARTA -- Aliansi Waria Anti Korupsi (AWAK) menggelar aksi di Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (21/5). Mereka menuntut Abraham Samad Cs berani membongkar kasus-kasus korupsi.
Sekitar sepuluh orang dari AWAK membentang spanduk dan memberikan hadiah berupa pembalut wanita, viagra dan lainnya.
"Kita beri viagra biar KPK kuat. Kan KPK hari ini lemah menangkap para koruptor," kata Juru Bicara AWAK, Rere, kepada wartawan, di Kantor KPK, Selasa (21/5).
AWAK menyatakan, KPK akan kehilangan daya birahinya dalam menuntaskan sejumlah kasus korupsi yang jelas terindikasi melibatkan pusat kekuasaan. Rere menyatakan, jangankan membongkar, ketika menyentuh saja KPK bergetar dan bergeming lalu mengeluarkan jurus ampuh memindahkan opini.
Parahnya lagi, ia menyatakan, KPK yang telah kehilangan daya dan birahi dalam memberantas korusi justru telah disalahgunakan menjadi senjata menghabisi lawan politik. Kemudian, lanjut dia, menyingkirkan kawan atau koalisi yang mulai tidak loyal karena bosan, serta tidah tahan berkata dusta di atas fakta.
"Apakah ini fenomena kebancian fungsi dan peran KPk yang sepatutnya perkasa dalam membongkar dan memberantas korupsi? Boleh jadi memang begitu atau boleh jadi KPK telah impotensi," jelas Rere.
AWAK menyatakan, kasus seperti Century, "kardus durian", kereta api, Lapindo, BLBI, korupsi Alquran dan Asrama Haji seakan lenyap dan tak berbekas ditelan opini silih berganti.
Belum lagi, kata dia, kasus suap Wisma Atlet dan Hambalang yang terkait pusaran kekuasaan dan melibatkan putra mahkota atas tuduhan suap, bahkan kasus impor sapi yang terkesan berputar-putar mencari titik temu tanpa ada transparansi siaap dan bagaimana keterlibatan para pihak di dalam kasus-kasus yang ditangani KPK.
"Sekali lagi kami desak KPK jangan ada pendangkalan di atas pendalaman terhadap kasus-kasus tersebut dan bekerjalah secara sistematis, sesuai prioritas dan profesional," jelas Rere. (boy/jpnn)
Sekitar sepuluh orang dari AWAK membentang spanduk dan memberikan hadiah berupa pembalut wanita, viagra dan lainnya.
"Kita beri viagra biar KPK kuat. Kan KPK hari ini lemah menangkap para koruptor," kata Juru Bicara AWAK, Rere, kepada wartawan, di Kantor KPK, Selasa (21/5).
AWAK menyatakan, KPK akan kehilangan daya birahinya dalam menuntaskan sejumlah kasus korupsi yang jelas terindikasi melibatkan pusat kekuasaan. Rere menyatakan, jangankan membongkar, ketika menyentuh saja KPK bergetar dan bergeming lalu mengeluarkan jurus ampuh memindahkan opini.
Parahnya lagi, ia menyatakan, KPK yang telah kehilangan daya dan birahi dalam memberantas korusi justru telah disalahgunakan menjadi senjata menghabisi lawan politik. Kemudian, lanjut dia, menyingkirkan kawan atau koalisi yang mulai tidak loyal karena bosan, serta tidah tahan berkata dusta di atas fakta.
"Apakah ini fenomena kebancian fungsi dan peran KPk yang sepatutnya perkasa dalam membongkar dan memberantas korupsi? Boleh jadi memang begitu atau boleh jadi KPK telah impotensi," jelas Rere.
AWAK menyatakan, kasus seperti Century, "kardus durian", kereta api, Lapindo, BLBI, korupsi Alquran dan Asrama Haji seakan lenyap dan tak berbekas ditelan opini silih berganti.
Belum lagi, kata dia, kasus suap Wisma Atlet dan Hambalang yang terkait pusaran kekuasaan dan melibatkan putra mahkota atas tuduhan suap, bahkan kasus impor sapi yang terkesan berputar-putar mencari titik temu tanpa ada transparansi siaap dan bagaimana keterlibatan para pihak di dalam kasus-kasus yang ditangani KPK.
"Sekali lagi kami desak KPK jangan ada pendangkalan di atas pendalaman terhadap kasus-kasus tersebut dan bekerjalah secara sistematis, sesuai prioritas dan profesional," jelas Rere. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Naikkan Honor Fungsionaris Komnas HAM
Redaktur : Tim Redaksi