Band Ska Legendaris Waiting Room Rilis Ulang Album Debut

Jumat, 25 September 2020 – 11:33 WIB
Waiting Room. Foto: Aquarius Musikindo

jpnn.com, JAKARTA - Band ska legendaris, Waiting Room memutuskan merilis ulang album debut mereka bertajuk 'Waiting Room' yang juga dijuluki sebagai album Buayaska.

Album yang pertama kali dilepas pada pertengahan 1997 itu bakal dibuat dalam format kaset dan CD oleh label independen Sabda Nada Records.

BACA JUGA: Tetap Eksis setelah 45 Tahun Berkasidah, Nasida Ria Luncurkan Album ke-36

Album debut Waiting Room merupakan album fenomenal pada era ledakan pertama gelombang band independen di pertengahan dekade 90 di Indonesia. 

Diproduksi secara mandiri dengan biaya maupun teknis oleh personel band, album debut ini mendokumentasikan fase perjalanan karier Waiting Room di saat membawakan konsep ska, hardcore, dan punk.

BACA JUGA: Penjelasan Abyan Tentang Mini Album Berpindah

Band yang terbentuk pada 1994 itu awalnya menawarkan konsep cover tribute Fugazi (band post hardcore asal Washington DC).

Lalu pada perjalanannya, bermutasi menjadi band ska dengan mengambil pengaruh dari The Mighty Mighty Bosstones, Operation Ivy, Murphy’s Law, Madness, dan The Specials.

BACA JUGA: Luna Maya Beber Hubungannya dengan Ariel NOAH, Oh Ternyata

Tidak puas hanya membawakan lagu cover milik band panutan, Waiting Room kemudian menulis materi lagu sendiri yang berhasil direkam dalam debut album ini.

Saat itu band beranggotakan Eka Annash (vocal), Lukman Laksmana (vocal), Irfanno Muhammad (gitar), Ivan ‘Ibob’ Riayatsyah (bass), Albert Kurniawan (gitar), dan Chandra ‘Ican’ Krisna (drum).

Waiting Room merekam album di CMC studio di Jalan Saharjo, Jakarta Selatan secara analog menggunakan pita reel 3,5 inchi.

Proses rekaman dilakukan selama kurun waktu sekitar 6 bulan dari pertengahan 1996 hingga awal 1997.

"Dengan segala keterbatasan dan tanpa bantuan produser, album ini merupakan pengalaman rekaman profesional pertama untuk semua personel yang masih junior dan amatir," kata Lukman Laksmana, kepada jpnn.com, Jumat (25/9).

Pada pertengahan proses rekaman, gitaris Albert ternyata harus meninggalkan band untuk studi ke Amerika. Posisinya dalam Waiting Room kemudian digantikan oleh Juan Rosyid.

Album debut Waiting Room akhirnya dilepas pertengahan 1997 dalam format kaset. Karya tersebut menjadikan Waiting Room sebagai band ska lokal pertama yang resmi merilis album.

Desain album Waiting Room merupakan karya dari seniman Motulz. Termasuk membuat ilustrasi kartun ikonik Buaya yang menjadi cover sampul album, yang membuat penggemar menjuluki album itu sebagai album 'Buayaska.

Sedangkan layout desain dikerjakan Arian 13 yang saat itu masih menjabat sebagai vokalis Puppen, band hardcore asal Bandung.

Atas rekomendasi teman- teman dari Puppen, album ini juga didistribusikan oleh label asal Bandung Tropic Records. Hebatnya, album debut Waiting Room itu berhasil terjual sekitar 10 ribu kopi.

Waiting Room menjadi salah satu band pionir yang memulai gerakan band independen di pertengahan 90an bersama nama legendaris lain seperti PAS, Pure Saturday, Pestol Aer, Puppen, Cherry Bombshell, Burgerkill, Koil, dan lainnya.

Deretan nama tersebut aktif menjelajah panggung underground dan pensi sepanjang dekade 90an mulai dari Poster Cafe Jakarta, GOR Saparua Bandung, dan sebagainya. 

Setelah album debut, Waiting Room merilis dua album lainnya yakni Propaganda (1999) dan album Music (2001) bersama label Independent Records, sub label Aquarius Musikindo.

Mereka sempat bereksperimen memainkan musik jazz, hip-hop dan pop sebelum akhirnya membubarkan diri di awal tahun 2003.

Pada akhir tahun 2013, Waiting Room sempat melakukan mini reuni dan tampil di Rolling Stone Cafe, kembali membawakan konsep cover tribute Fugazi.

Hingga akhirnya pada akhir tahun 2019 lalu, Waiting Room sepakat merilis ulang katalog penuh album-album di bawah naungan Aquarius Musikindo. Lalu diputuskan untuk merilis ulang album debut 'Buayaska' yang sempat lama hilang.

Album debut Waiting Room dirilis dalam format kaset dan digital pada 25 September 2020. Termasuk untuk pertama kalinya dirilis dalam format CD di awal Oktober 2020 mendatang.

Sedangkan katalog penuh kedua album Waiting Room lainnya akan tersedia di berbagai layanan musik digital di akhir tahun ini. (ded/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Dedi Yondra, Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler