jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan secara bertahap merealisasikan Bandara Adi Soemarmo Solo sebagai Airport City.
Airport city atau Kota Bandara adalah sebuah tempat yang berkembang dengan aneka macam bisnis serta kegiatan. Tidak hanya melayani penerbangan, tapi lebih kompleks lagi.
BACA JUGA: ST KA Bandara Adi Soemarmo Diminta Dibangun Berdekatan
Yaitu menjadikan bandara sebagai anker bisnis yang dilengkapi berbagai kegiatan layaknya sebuah kota.
Menteri Perhubungan Budi Karya melalui siaran persnya, Jumat (7/4) menyebutkan, pembangunan airport city di Bandara Adi Soemarmo Solo dimungkinkan karena ini akan dikembangkan menjadi salah satu hub penerbangan di Indonesia.
BACA JUGA: Bandara Adi Soemarmo Sedang Dalam Persiapan
Selain itu, kota Solo juga sedang berkembang pesat, baik dari sisi perekonomian mau pun wisata.
“Bandara Adi Soemarmo akan menjadi salah satu bandara hub di Jawa sehingga Solo menjadi pusat di mana kota-kota besar di Indonesia bagian timur atau barat. Misalnya Ambon, Manado, Medan, Padang bisa langsung ke Solo,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
BACA JUGA: Bandara ini Bakal Dijadikan Hub di Jawa
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan, untuk mengembangkan airport city di Solo, salah satunya melalui pembangunan kereta bandara.
Ini untuk menghubungkan Bandara Adi Soemarmo menuju Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang hanya berjarak 50 km.
"Dua bandara tersebut sangat potensial untuk digabungkan dengan menjadikannya airport city. Ini sesuai Nawacita, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik," ujar Agus.
Selain menghubungkan dua bandara yang berdekatan, kereta bandara ini nantinya akan bisa mengefisienkan pergerakan penumpang antarmoda.
Yaitu dari moda transportasi udara dengan kereta dan bus (darat).
Untuk di Solo, kereta bandara ini akan terhubung langsung dengan Stasiun Balapan dan Terminal Bus Tirtonadi.
“Dengan integrasi yang baik antarmoda ini, akan mewujudkan pembangunan transportasi yang lebih efektif dan efisien,” lanjut Agus.
Transportasi antarmoda juga memiliki banyak keuntungan. Selain mengefektifkan dan mengefisienkan pergerakan antarmoda bagi penumpang, juga bisa mengurangi kemacetan.
Hal ini karena akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Sekaligus menekan tingkat polusi udara yang diakibatkan asap kendaraan bermotor.
Agus menambahkan, transportasi antarmoda sudah dikembangkan di bandara-bandara besar di dunia.
Misalnya saja Bandara Heathrow dan Gatwick di London, JFK di Amerika, Charles de Gaule Perancis yang juga sudah terhubung dengan menggunakan kereta api menuju bandara.
Untuk mewujudkan airport city ini, Presiden Joko Widodo akan melakukan ground breaking pembangunan terminal baru Bandara Adi Soemarmo pada Sabtu (8/4) besok.
Data Kemenhub mencatat, pada 2016 lalu, arus lalu lintas pesawat udara domestik di Bandara Adi Soemarmo untuk kedatangan yaitu 1.058.626 penumpang atau naik 49% dari tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk keberangkatan sebanyak 1.051.295 penumpang atau meningkat 47% dari periode tahun sebelumnya.
Saat ini, Bandara Adi Soemarmo dilengkapi beberapa fasilitas yaitu apron dengan luas 420 m x 135 m dan parking stand yang bisa menampung 10 pesawat.
Bandara tersebut juga memiliki runway seluas 2.600 x 45 m yang akan diperpanjang menjadi 3.000 x 45 m dengan terminal seluas 13.000 m2 dengan kapasitas 1.525.013 penumpang per tahun.
Bandara tersebut juga dilengkapi tempat parkir mobil 29.000 m2 dengan kapasitas 330 kendaraan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Air Layani Solo-Kuala Lumpur
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam