Menurut Kepala Bandara DEO, Suparno, S.Sos MM, akibat aksi palang tersebut, dua pesawat yakni Sriwijaya Air dan Ekspress Air yang sesuai jadwal seharusnya mendarat saat landasan dipalang terpaksa dialihkan ke Bandara terdekat yakni Bandara Rendani Manokwari.
Tidak hanya itu, pesawat Batavia Air dengan tujuan Manokwari pagi kemarin pun terpaksa ditunda penerbangannya. Pesawat yang telah penuh dengan penumpang dan seharusnya terbang sekitar pukul 08.00 Wit harus molor hingga pukul 09.00 WIT. Bahkan keterangan yang dihimpun Koran ini, pesawat Wings Air dari Ambon tujuan ke Sorong juga tidak terbang ke Sorong karena aksi palang tersebut.
Untung saja aksi palang tersebut tidak berlangsung lama. Setelah Wali Kota Drs Ec Lambertus Jitmau turun dan berdialog dengan warga, akhirnya sekitar pukul 08.30 WIT, palang di landasan pacu Bandara DEO pun dibuka dan penerbangan normal kembali.
Pantauan Radar Sorong (JPNN Group), aksi palang dilancarkan warga sekitar pukul 07.30 WIT setelah pesawat Batavia Air Boeing 737 tiba di Sorong dari Jakarta dan akan melanjutkan perjalanan ke Manokwari. Namun secara tiba- tiba puluhan warga RT IV RW XI yang tinggal di sekitar Bandara DEO langsung memblokir landasan pacu Bandara DEO.
Aksi pemalangan tersebut dilakukan dengan menggunakan kayu dan atap daun sagu dan diletakkan sepanjang lebar landasan pacu. Tidak hanya itu, warga juga berdiri di atas kayu dan di atas atap daun sagu sambil melakukan orasi. Dalam orasinya, mereka menuntut pembayaran ganti rugi yang selama ini belum diterima warga.
Meski sudah ditemui petugas Bandara maupun anggota Polres Sorong Kota, namun warga tetap tidak mau membuka palang tersebut. Mereka meminta agar Wali Kota Lambert Jitmau datang menemui mereka dan berbicara mengenai kejelasan masalah ganti rugi. (reg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Padang Dapat Uang Lebaran Rp2 Juta
Redaktur : Tim Redaksi