Bandara Kuala Namu Beroperasi 25 Juli

Terlanjur Diumumkan, Tak Bisa Diundur Lagi

Rabu, 03 Juli 2013 – 04:01 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan khawatir pengoperasian Bandara Internasional Kuala Namu di Medan sebelum Idul Fitri dapat menimbulkan kekacauan. Rencananya, bandara baru tersebut mulai dioperasikan pada 25 Juli 2013 mendatang.

"Saya telah sampaikan usulan agar bandara pengganti Polonia tersebut dioperasikan setelah Lebaran," kata Dahlan di kantornya, Jakarta, Selasa (2/7).

Mantan Dirut PT PLN itu memerkirakan pada Lebaran nanti akan terjadi puncak kepadatan penumpang. Karenanya, pihak bandara harus bekerja ekstra agar semua berjalan lancar.

Namun, kondisi akan bertambah sulit jika bandara yang digunakan adalah bandara baru. Sebab, penumpang dan petugas masih butuh penyesuaian diri dengan bandara baru. Misalnya ada kebingungan karena belum begitu hapal counter check-in, arah menuju ruang tunggu, hingga tempat boarding dan sebagainya.

"Di saat puncak kepadatan penumpang, kesalahan sedikit saja bisa menimbulkan kekacauan. Saya khawatir ini akan menimbulkan kesan buruk di awal pengoperasian Kuala Namu," tegas Dahlan.

Sedangkan jika tetap menggunakan bandara Polonia pada saat Lebaran, potensi kesalahan bisa diminimalkan.   Sayangnya, PT Angkasa Pura II telah telanjur mengumumkan rencana pengoperasian Kuala Namu. Sehingga kalangan internasional telah mengetahui bahwa bandara baru tersebut akan beroperasi pada 25 Juli mendatang. Tentu saja rencana pengoperasian itu tidak bisa diundur.

Menurut Dahlan, seandainya Bandara Kuala Namu hanya melibatkan maskapai di dalam negeri, penundaan pengoperasian bisa saja dilakukan. Tetapi karena ini juga melibatkan maskapai internasional, penundaan jadi sulit. "Karena memang tidak bisa ditunda, ya tidak apa-apa dioperasikan," imbuh Dahlan.

Dalam kondisi ini, lanjutnya, sempat muncul usulan agar Kuala Namu dan Polonia dioperasikan secara bersama-sama hingga setelah Lebaran. Ini sekaligus untuk mengatasi kepadatan penumpang saat Lebaran.

Tapi Dahlan menolak ide tersebut karena bisa membahayakan. Sebab, kedua bandara tersebut jaraknya berdekatan. Dikhawatirkan bandara salah indentifikasi dan salah mendarat pada malam hari.

"Pada Mei lalu, Malaysia Airlines hampir saja mendarat di Bandara Kuala Namu, padahal belum dioperasikan. Diduga radar Bandara Kuala Namu yang sudah berfungsi terbaca sebagai Bandara Polonia," ungkap Dahlan.(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpera Bangun Rusunawa Pekerja di Rawa Bebek

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler