Menurut dia, pihaknya tidak punya niat untuk menyindir orang. Karena itu dia heran jika ada yang tersinggung. “Ketua tim sukses kami, Pak Adhyaksa Dault, kumisan. Jadi mengapa harus tersinggung,” ujar Alief. “Wakil Ketua tim sukses Pak IGK Manila juga kumisan, jadi tidak ada maksud menyindir orang,” imbuhnya.
Karena itu lanjut Alief, pihaknya sangat heran dengan protes itu. Dan lagi kata dia, protes harusnya dari kandidat langsung. “Kami berharap Panwaslu menunjukkan bukti surat keberatan dari kandidat lain. Bukan dari mereka yg bukan kandidat gubernur,” tegasnya. “Yang keberatan itu yang mau jadi cagub atau bukan? Panwaslu harus jeli melihatnya,” imbuhnya.
Alief menambahkan, Minggu depan saat dipanggil Panwaslu , pihaknya juga akan menyiapkan Ahli Bahasa dan Ahli Periklanan. “Munculnya istilah kumis itu dari warga saat Bang Adji bersilaturahmi dengan warga. Mereka bilang, kumis itu singkatan kumuh dan miskin,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan silang pendapat tagline Jakarta Jangan Berantakan, Kumuh dan Miskin. Atau Jakarta Jangan Berkumis. “Minggu depan, saksi ahli bahasa dan periklanan kami undang. Kami akan putuskan polemik itu,” terangnya. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Tokohnya Itu-Itu Saja
Redaktur : Tim Redaksi