jpnn.com - BAND dan penyanyi kekinian yang keren-keren mendominasi Synchronize Festival 2016 - pesta musik multigenre.
Tapi ternyata, salah satu yang menjadi magnet utama justru Soneta Group, grup dangdut pimpinan Rhoma Irama.
BACA JUGA: Si Cantik Raisa Ceria, Oh...Punya Pacar Anyar
---
BACA JUGA: Glenn Fredly Tutup Rangkaian Synchronize Fest 2016
SONETA mendapatkan slot tampil cukup larut pada hari kedua Synchronize Festival 2016.
Sabtu (29/10), pukul 23.30. Setengah jam menjelang pergantian hari.
BACA JUGA: Jadi Kedekatan Tukul-Meggie Diaz Cuma Settingan?
Namun, penonton bergeming di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, venue acara.
Bahkan, yang masih berdiri di pinggir-pinggir merangsek mendekati Dynamic Stage.
Pukul 23.40, grup dangdut yang sudah berusia 36 tahun itu naik ke panggung. Rhoma mendapat aplaus paling keras.
Kali ini, para personel kompak mengenakan pakaian serbagelap.
Rhoma hanya mengalungkan kain serban kuning di dadanya. Rhoma tersenyum melihat sambutan heboh itu.
’’Saya ingin mengenalkan apa itu dangdut. Are you ready?’’ teriak penyanyi 69 tahun tersebut menyapa penonton.
Sekaligus, memberikan kode untuk kawan-kawannya agar memainkan lagu Viva Dangdut.
Tiupan suling dan tabuhan gendang saling bertalu. Diiringi para Soneta Angel –backing vocal Soneta–, mereka berhasil memanaskan malam.
Semua tanpa malu-malu membebaskan diri untuk bergoyang, larut dalam suasana.
Kelompok penggemar yang punya julukan Forsa (Fans Rhoma Irama dan Soneta) hadir. Mereka berada di barisan paling depan panggung.
Bergabung dengan ribuan anak muda lain yang memiliki antusias tinggi menonton pertunjukan dangdut.
Rhoma pun membawakan sederet lagu legendaris. Misalnya, Malam Minggu, Kita Adalah Satu Indonesia, dan Dua Ratus Lima Puluh Juta Jiwa.
Suasana yang makin panas membuat Rhoma kian bersemangat. Makin banyak lagu populer yang dibawakan.
Mulai Adu Domba, Santai, Oh Saiba, Tinak Tin Tana (Yang Sedang-Sedang Saja), Judi, sampai Mirasantika.
Penampilan Soneta tidak hanya menghibur ribuan anak muda yang jadi pemirsa utama Synchronize Festival. Tapi, juga menjadi ajang nostalgia penonton lawas.
Sebab, gaya Soneta tidak berubah. Tanpa banyak aksi, mereka kompak dan bisa berinteraksi dengan penonton.
Rhoma juga selalu menyisipkan pesan moral sebelum menyanyikan lagu selanjutnya.
Mulai jangan mabuk, jangan main judi, sampai pesan yang sedikit menyinggung pemerintahan.
Dia juga tidak hanya satu atau dua kali menyapa penonton. Sering.
Setelah sekitar satu jam, Rhoma seperti ingin menutup penampilan.
Dia mengucapkan salam sebelum menyanyikan lagu Insya Allah dan akhirnya turun panggung.
Namun, penonton belum puas. Mereka terus meneriakkan ’’Lagi, lagi, lagi, lagi!’’ tak henti-henti.
Rhoma dkk pun benar-benar kembali ke panggung. Sambil mengambil gitar, ayah Ridho Rhoma itu bertanya ke penonton, ’’Mau sampai kapan? Sampai subuh?’’
Lagu Begadang dibawakannya kemudian. Pria yang 11 Desember nanti tepat berusia 70 tahun tersebut iseng memelesetkan lagunya sendiri.
’’Begadang boleh saja, kalau nonton Soneta,’’ nyanyi Rhoma yang disambut seruan dan tepuk tangan meriah.
Rhoma dan Soneta benar-benar mengakhiri aksi panggung mereka setelah membawakan lagu Darah Muda.
Kemarin (30/10) merupakan pertunjukan hari terakhir musisi Indonesia dalam rangkaian Synchronize Festival 2016.
Tidak kalah dengan dua hari sebelumnya, sejumlah musisi seperti Tulus, The Groove, The S.I.G.I.T, Seringai, Dannila, Silampukau, sampai Barasuara dan Glen Fredly tampil di panggung utama. (glo/c7/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 Tahun Berumah Tangga dengan Marissa Haque, Seperti ini Tips Ikang Fawzi
Redaktur : Tim Redaksi