Bang Ruhut, Siap-siap ya...Simak nih Omongan Agus

Kamis, 29 September 2016 – 05:57 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Partai Demokrat tidak mendiamkan pembelotan yang yang dilakukan Ruhut ’’Poltak’’ Sitompul dan Hayono Isman, yang memilih mendukung bakal calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

Pimpinan DPP Partai Demokrat menegaskan bahwa Ruhut dan Hayono akan diperiksa Komisi Pengawasan (Komwas) Partai Demokrat.

BACA JUGA: Tak Sebut Ahok, JK Minta Anggota KAHMI Pilih Salah Satu Calon Ini

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, terkait dengan polemik yang dibuatnya, Ruhut dan Hayono harus menghadapi pemeriksaan oleh Komwas Partai Demokrat.

’’Ruhut dan Hayono sudah ditangani komwas. Pemanggilan belum dilakukan. Rencananya, besok (hari ini) atau lusa mereka dimintai klarifikasi,’’ katanya di gedung parlemen kemarin (28/9).

BACA JUGA: Tak Ada Urusan PDIP dengan Ahok tapi...

Menurut Agus, pemeriksaan yang dilakukan komwas itu merupakan mekanisme internal Demokrat.

Mengenai hal itu, Agus tidak mau mendahului langkah komwas apakah akan menjatuhkan sanksi dengan memecat dua anggota Partai Demokrat tersebut. 

BACA JUGA: E-KTP Belum jadi, Apakah Tercatat sebagai Pemilih?

’’Dibicarakan di komwas dulu. Kecuali yang bersangkutan mau mengundurkan diri, itu pribadi,’’ ujar kerabat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Agus membantah adanya rumor bahwa Partai Demokrat takut kepada sosok Ruhut. Anggota Komisi III DPR itu memang meyakini Demokrat tidak akan menjatuhkan sanksi atas pilihan politiknya. 

Agus mengungkapkan, justru komwas belum lama ini melakukan tindakan terhadap Ruhut. 

’’Saat Ruhut diberhentikan dari Jubir (juru bicara) Partai Demokrat, itu mata runtut dari komwas,’’ jelas wakil ketua DPR itu.

Agus menambahkan, hasil keputusan komwas nanti berupa rekomendasi. 

Putusan itu nanti yang disampaikan kepada SBY selaku Ketum. ’’Nanti Ketum yang memutuskan,’’ jelasnya.

Menurut dia, langkah Ruhut dan Hayono dengan mendukung Ahok lebih mengedepankan kepentingan pribadi.

Padahal, dalam kehidupan berpartai, kepentingan partai harus diutamakan. 

’’Yang bisa mengalahkan kepentingan parpol ya kepentingan bangsa dan negara. Karena itu, kita ikuti keputusan partai,’’ tandasnya. (bay/c4/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Elektabilitasnya Tertinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler