JAKARTA -- Menpora Andi Malarangeng mengatakan, tidak diakuinya PSSI kepengurusan Nurdin Halid Cs dipastikan tidak memengaruhi agenda timnas meski pendanaan untuk PSSI distop"(Pendanaan) timnas tidak ada masalah," tegas Andi seusai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden, kemarin (31/3).
Menurut dia, timnas sepakbola yang saat ini dipersiapkan untuk even Sea Games memang berada di bawah supervisi KONI/ KOI dan masuk dalam Program Indonesia Emas (Prima)
BACA JUGA: Tersingkir, Clijsters Salahkan Faktor Mental
"Kami pastikan semua persiapan timnas" bisa berjalan dengan baikAndi tidak menjawab saat ditanya tentang perombakan skuad timnas terkait dengan adanya pemain yang bermain di LPI
BACA JUGA: Antisipasi Postur Abanda
Namun dia menegaskan, sesuai dengan UU Sistem Keolahragaan Nasional, tidak boleh ada diskriminasi terhadap warga negara untuk membela Merah Putih"Tidak boleh untuk alasan apapun
BACA JUGA: Persipura Berhasil Amankan Posisi
Itu merugikan bangsa dan negara," tegas mantan juru bicara kepresidenan itu"Prinsipnya adalah siapa yang terbaik itu bisa dan perlu untuk membela Merah Putih."Andi mengungkapkan, hingga kemarin masih menunggu keputusan dari FIFA terkait dengan hasil kongres PSSI di Pekanbaru yang dilakukan oleh 78 pemilik suaraJika FIFA menanggapi positif, pihaknya akan menindaklanjuti dengan menggelar kongres untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan EXCO.
Namun jika FIFA berpandangan lain, Andi mengatakan akan menggelar kongres untuk melakukan pemilihan komite pemilihan dan komite banding, baru kemudian kongres memilih ketua umum PSSI"Mudah-mudahan segeraKalaupun harus dibuat kongres baru lagi, kami sangat-sangat terbuka," kata Andi.
Menurut Andi, sejauh ini sinyal yang diperolehnya positifDia mencontohkan adanya bantahan dari FIFA bahwa seolah-olah pembatalan kongres di Pekanbaru atas anjuran FIFA"Justru utusan FIFA ingin datang meninjau di lokasi kongres tersebut tapi dihalang-halangi," katanya.
Dia menegaskan, PSSI kepengurusan Nurdin tidak boleh menempati lagi kantor sekretariat PSSI di SenayanItu merupakan konsekuensi dari tidak diakuinya kepengurusan tersebut"Seluruh fasilitas dan pelayanan pemerintah tidak bisa diberikan kepada kepengurusan iniTermasuk kantor itu milik pemerintah," tegas Andi.
Sementara itu, dalam kesempatan saat mengisi seminar di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, kemarin, tiga orang yang namanya disebut sebagai calon ketum PSSI Diza Rasyid Ali, Sutiyoso, dan GH Sutejo angkat bicaraMereka bertiga sepakat akan melakukan reformasi total di tubuh PSSI seandainya menjadi ketum PSSI.
"Itu mutlak harus dilakukanBukan hanya sistemnya yang dirubah, tapi juga orang-orangnya yang sudah tidak dianggap kompeten di posisinya harus diganti, jangan dipertahankan lagi," kata Diza.
Karena semangat untuk mewujudkan hal itu, dia berani mencalonkan diri sebagai ketum PSSI periode 2011-2015Hal serupa juga diungkapkan oleh GH Suteja yang merupakan ketua umum Pengkab PSSI Jakarta Timur.
Sementara itu, Sutiyoso selain menyoroti masalah personal pengurus PSSI, dia juga telah memiliki agenda untuk penyempurnaan sistem pembinaan di tubuh PSSI"Saya sudah berpengalaman dalam hal iniSukses tidak bisa instan, kita harus mulai dengan system pembinaan yang matang, berjenjang, dan berstandar seperti negara yang sepak bolanya majuSaya sudah membuktikannya selama sekitar 20-an tahun lebih menajdi pengurus olahraga," tandasnya.
Jika memang dirinya dicalonkan, dia berjanji bakal menempatkan orang yang sesuai di setiap bidang yang adasehingga, tidak ada tumpang tindih dan kemandekan program kerja akibat orang yang salah(ali/fal/aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija Selamat dari Kekalahan
Redaktur : Tim Redaksi