jpnn.com, BATAM - Konsentrasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terhadap berbagai event di daerah mendapatkan apresiasi dari para industri pariwisata dan pemerintah daerah.
Salah satunya dari lokasi perhelatan Nongsa Challenge 2017 yang digelar di Nongsa, Batam, Minggu.
BACA JUGA: Nongsa Challenge 2017 Sajikan Kecantikan Fasilitas dan Alam Batam
"Ini memang event yang ketiga kalinya, namun dari tahun ke tahun ada perbedaanya, yang terutama adalah kecepatan Kemenpar dalam merespon event, dan yang paling terasa di masa kepemimpinan Pak Menpar Arief Yahya ini adalah, kehadiran Kemenpar bersama kami industri di daerah, sekarang Kemenpar hadir dan Kemenpar bersama kami lebih erat dengan tujuan yang sama," kata General Manager Turi Beach by Nongsa Resort Sumantri Endang yang tempatnya dijadikan lokasi finish perhelatan yang diikuti oleh 18 negara tersebut.
Pria yang biasa disapa Endang itu memang akan sekuat tenaga terus berkoordinasi dengan pihak manapun untuk terus menjaga atraksi yang ada di Pulau Nongsa dan Batam. Namun, dengan speed dan hadirnya Kemenpar saat ini, pihaknya amat sangat terbantu.
BACA JUGA: Hadirkan Suasana Mataraman di Halal Bihalal Punggowo Batam
"Jadi kita lebih bersemangat, tahun depan akan kami setting agar mereka lebih lama tinggal di Batam, dan tentunya membawa keluarga, sehingga lebih banyak waktu meng-explore Batam," ujar pria bertubuh tambun itu.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Provinsi Kepulauan Riau Boeralimar. Kata Boeralimar, pihaknya siap menggolkan target Kemenpar di mana tahun 2017 ini bisa mendatangkan 15 juta wisatawan mancanegara dan tahun 2019 bisa masuk 20 juta Wisman.
BACA JUGA: Festival Moyo Utara Bakal Manjakan Wisman dan Peserta Sail Indonesia 2017
"Perhatian dan dukungan Kemenpar sudah luar biasa, maka dari itu kami juga harus bisa merealisasikan target kami dengan baik. Ke depannya, Kepri akan mempersiapkan Sport Tourism lebih besar, skala internasional namun digelar di kepulauan Riau. Konsepnya akan segera kami rumuskan," ujar Boeralimar. Dia menjelaskan, Kepri memiliki banyak event Sport Tourism yang digelar sebagai bagian dari Crossborder.
“Sebut saja, Tour de Beleirang, Bintan Triathlon, Tour de Bintan dan sebagainya. "Jadi semua Kabupaten bersatu untuk pelaksanaan satu Sport Tourism, yang besar, Bintan, Tanjung Pinang, Nongsa dan Batam bisa bersama-sama bersatu untuk event ini. Ini akan segera kami realisasikan," ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi mengatakan,
Indonesia akan terus memiliki peluang besar mengembangkan sport tourism saat ini.
Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games, even olahraga terbesar di kawasan Asia tahun 2018. Asian Games 2018 harus menjadi mementum untuk menggerakkan setiap insan olahraga dan pariwisata mengembangkan lebih serius sport tourism di Indonesia.
"Banyak kajian yang membahas adanya korelasi jangka pendek maupun jangka panjang antara penyelenggaraan even olahraga terhadap pertumbuham ekonomi suatu daerah atau negara, terutama kaitannya dengan pembangunan infrastruktur dan penyerapan tenaga kerja di suatu negara. Sport Tourism itu dampaknya sangat hebat," ujar Esthy yang juga diamini Hendry.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, jika membuat event berskala internasional, para peserta dan wisatawan juga harus disajikan dengan kelas internasional, destinasi-destinasi tempat penyelenggaraan event Sport Tourism itu juga harus bersolek menyambut wisatawan.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Otak Otak di Batam Bangkitkan Kuliner Khas Kepri
Redaktur : Tim Redaksi