Bangkit! Arema Cronus Jangan Tersungkur Lagi

Rabu, 26 Oktober 2016 – 09:46 WIB
Milomir Seslija. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - MALANG  – Arema Cronus harus segera bangkit. Kekalahan melawan Persipura pada Senin lalu (24/10) tidak boleh diratapi berkepanjangan. 

Tim berjuluk Singo Edan ini sudah harus mempersiapkan laga yang tak kalah berat yakni melawan Semen Padang pada Jumat mendatang (28/10).

BACA JUGA: Semen Padang Itu Bisa Lebih Kuat dari Persipura

Para pemain, tim pelatih, dan ofisial kemarin (25/10) sudah bertolak dari Papua menuju Padang.

Sebelum bertolak ke Padang, tim pelatih dan manajemen ternyata sudah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kekalahan melawan Persipura dengan skor 2-0. 

BACA JUGA: Perburuan Gelar Semakin Sulit Jika Arema Gagal di Padang

Evaluasi menyeluruh ini diperlukan agar Arema tak lagi tersungkur.

General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo mengatakan, kekalahan melawan Persipura tersebut bukanlah karena skill dan teknis pertandingan yang buruk. 

BACA JUGA: Selamat Datang NBA, Silakan Warriors..

”Namun, setelah saya dan tim pelatih berdiskusi, kesimpulan kekalahan kami karena mental pemain yang turun sebelum bermain,” kata dia, kemarin. 

Pemain, lanjut Ruddy, sudah berpikir jauh terhadap Persipura. Pemain sudah beranggapan kalau Persipura adalah tim yang tangguh, sulit dikalahkan, dan khawatir adanya kecurangan dari kubu tuan rumah.

Padahal, menurut Ruddy, wasit sebagai pemimpin pertandingan sudah baik dan adil. 

”Pemain takut dengan segala hal yang nonteknis, sehingga mereka tidak main dengan lepas,” ungkap pria asal Madiun ini. 

Hal itu tentu saja sangat memengaruhi terhadap permainan mereka. ”Lihat saja pemain tidak ada yang berani membawa maupun meminta bola. Kalau kepemimpinan wasit, saya kira sudah bagus, tidak ada masalah,” tegas dia.

Tanggapan Ruddy yang mengatakan kalau wasit Musthofa Umarella sudah menjalankan tugasnya dengan baik, ini bertentangan dengan pernyataan Milomir Seslija (pelatih Arema Cronus) sebelumnya.

Setelah pertandingan, Milo mengatakan, seharusnya Arema mendapatkan penalti. Ini setelah Raphel Maitimo dilanggar di dalam kotak penalti. 

”Sepak bola Indonesia tidak akan bisa ke mana-mana jika wasitnya seperti ini,” kata Milo dalam press conference setelah pertandingan.

Ruddy melanjutkan, karena mental pemain yang down, lini pertahanan mudah diserang oleh Persipura.

”Kalau melihat kondisi, sebenarnya Persipura juga grogi. Mereka sedikit ragu karena tidak diperkuat Boaz Solossa dan ada beberapa pemain yang cedera,” ungkap pria berusia 45 tahun tersebut.

Tapi, lanjut Ruddy, Persipura yang diisi pemain muda seperti Osvaldo Ardiles Haay, 18, tampil lebih garang dan bisa mencetak lebih dulu. 

”Nah, saat kebobolan, pemain kami (Arema) mentalnya justru malah down lagi, sehingga mudah kebobolan,” ungkap dia. 

Sedangkan secara fisik, teknis, dan semangat, menurut Ruddy, pemain Arema tidak kalah. Namun ketika sudah mental yang jeblok terlebih dulu, semua menjadi sia-sia. 

”Kalau semangat pemain oke, secara fisik dan skill saya yakin pemain kami bagus, tapi kalau sudah down duluan ya mau bagaimana?” kata dia. 

Pada pertandingan melawan Semen Padang, Ruddy berharap, para pemain dapat melupakan kekalahan melawan Persipura. 

”Mental pemain memang harus kembali naik seperti semula. Mereka harus percaya diri dan optimistis bisa menang,” pungkasnya. (adk/c2/riq/sam/jpnn) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marquez Ingin Balapan dengan Rider Indonesia di MotoGP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler