Bangkit Dari Kekecewaan

Minggu, 16 Juni 2013 – 09:34 WIB
RIO DE JANIERO - Italia menuju Piala Konfederasi 2013 dengan meragukan. Jelang laga perdana Grup A melawan Meksiko dini hari nanti di Stadion Maracana, Gli Azzurri datang dengan dua hasil imbang yang sangat mengecewakan. 
   
Pekan lalu, Italia bermain imbang 0-0 melawan Republik Ceko. Sedangkan, pada 11 Juni lalu, Gianluigi Buffon dkk ditahan tim lemah dari Karibia, Haiti dengan skor 2-2.
   
Meski demikian, Italia masih nyaman sebagai pemuncak Kualifikasi Piala Dunia dari Grup B. Artinya, pasukan Cesare Prandelli masih tetap diunggulkan untuk mengatasi Meksiko (siaran langsung TV One/ANTV mulai pukul 02.00 WIB).
   
Hasil seri 2-2 melawan Haiti memang sangat mengecewakan. Bahkan kabarnya Prandelli susah tidur nyenyak paska hasil memalukan itu. Bagi Prandelli, melawan Meksiko adalah ajang untuk mencoba varian baru formasi 4-3-3 yakni 4-3-2-1. Sistem ini menuntut pemain untuk lebih banyak berlari.         
   
Mario Baotelli akan ditempatkan sebagai penyerang tengah. Dia akan disokong oleh Riccardo Montolivo dan Emanuele Giaccherini yang sedikt berada di belakang. Pola ini bisa dikatakan baru. Sebab, sebelumnya Prandelli lebih banyak menggunakan dua striker. Artinya, jika sistem 4-3-2-1 dgunakan, tandem sehati Balotelli di AC Milan Stephan El Shaarawy akan duduk di bangku cadangan.

"Saya kira kami akan melakukan hal yang lebih baik ketimbang saat bermain imbang melawan Haiti,"kata Giaccherini, gelandang yang mencetak rekor gol tercepat Italia ketika menceploskan bola ke gawang Haiti saat laga baru berjalan 19 detik kepada Football Italia.     
   
"Saya tidak berfikir bahwa melawan Haiti kita bisa menang 7-0. Semua game sangat sulit. Melawan Meksiko akan berat. Temponya jelas akan tinggi," imbuh pemain Juventus tersebut.
   
Di sisi lain, Meksiko juga datang ke Brasil dengan hasil buruk. Di daftar klasemen Kualifikasi Piala Dunia zona Concacaf, El Tri hanya menempati posisi tiga di bawah Amerika Serikat dan Costa Rica. Dalam enam pertandingan,  Hector Moreno dkk memang tidak pernah kalah, namun pasukan Jose Manuel de la Torre hanya sekali menang. Sedangkan lima lainnya berakhir imbang.
   
Bahkan dalam tiga pertandingan terakhir, Meksiko hanya mencetak satu gol ketika mengalahkan tuan rumah Jamaika 0-1. Sedangkan dua laga terakhir melawan Panama dan Costa Rica berakhir imbang 0-0.
   
Seperti halnya Prandelli, de la Torre pelatih Meksiko juga sedang gamang dengan sistem permainannya. Apakah tetap menggunakan 4-2-3-1 ataukan 4-4-2. Apalagi dua pola tersebut tak berjalan dengan baik. Lini tengah minim kreatifitas hingga membuat Javier -Chicharito- Hernandez, striker utama Meksiko sangat kesulitan untuk mencetak gol.
   
Empat pemain tengah Andres Guardado, Hector Herrera, Jesus Zavala, dan Pablo Barrera memang harus berusaha lebih keras lagi dalam membangun serangan.
   
Meski minim gol, namun de la Torre berharap Chicharito menemukan kembali kesuburannya melawan Italia. "Dia (Chicharito) adalah pemain yang selalu bertarung memperebutkan bola. Dia tak pernah menyerah. Dia adalah anak yang kuat dan haus gol," puji de la Torre kepada pemain Manchester United tersebut seperti dilansir Associated Press. (nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pole Beruntun Pedrosa Berbonus Rekor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler