Bangun 17 Proyek

Jepang Investasi USD 30 Miliar

Sabtu, 24 September 2011 – 01:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA-Untuk kali kedua, Indonesia dan Jepang melakukan pertemuan membahas proyek Master Plan for Establishing Metropolitan Priority Area (MPA)Diperkirakan, total investasi Jepang dalam proyek prioritas kawasan metropolitan itu mencapai 2-3 triliun yen atau sekitar USD 20—30 miliar

BACA JUGA: Pemerintah Ajukan 10 Persen

”Saat ini masih sulit menghitung total yang akan diinvestasikan di Indonesia
Karena masterplan ini harus selesai dulu sehingga akan muncul detail angka per proyek

BACA JUGA: Hilangkan Hambatan Investasi Migas

Tapi diperkirakan totalnya USD 20-30 miliar,’’ kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa saat jumpa pers bersama Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian Jepang Yukio Edano di Hotel Kempinski, Jakarta, kemarin (22/9).

Selain Hatta, delegasi Indonesia yang hadir di antaranya Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan

Sementara Yukio Edano didampingi Wakil Menteri Transportasi dan Pariwisata Jepang Masafumi Shukuri

BACA JUGA: Setelah PBR, Empat Partai Siap Gabung

Hatta menjelaskan, terdapat 17 proyek yang akan dibangun dalam rencana induk prioritas kawasan metropolitan tersebutDi antaranya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) atau kereta bawah tanah yang diperkirakan akan memakan biaya senilai 600 miliar yen”MRT sudah jelas melalui pendanaan Jepang, dikerjakan oleh perusahaan Jepang dan IndonesiaProyek akan mulai berjalan tahun depan,’’ jelas ketua umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Kemudian, proyek perluasan Bandara Soekarno-Hatta dengan penambahan beberapa terminal baru dan satu runwaySehingga total runway berjumlah 3Juga meningkatkan aksesibilitas dari bandara ke kota’’Tapi dalam jangka panjang kami sadar bandara yang ada sekarang ini kapasitasnya tidak mungkin ditambah lagiSudah harus dilakukan studi untuk mengembangkan bandara baru di sekitar Jawa Barat,” jelas HattaProyek perluasan dan peningkatan kapasitas juga dilakukan untuk pelabuhan Tanjung Priok yang sudah hampir over kapasitasRencananya, pelabuhan ini akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 9 juta twenty foot equivalent unitsSaat ini kapasitas penyimpanan kargo pelabuhan Tanjung Priok hanya 4,6 juta twenty foot equivalent units”Maksimal, pelabuhan ini bisa dipertahankan sampai 2020Untuk jangka menengah kita siapkan pelabuhan baru di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.

Rencana ini sudah masuk dalam MPA,” jelas HattaMenteri Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian Jepang Yukio Edano mengatakan, Jepang memiliki pengalaman dan teknologi dalam pembangunan kawasan metropolitan, ingin berpartisipasi dalam pembangunan di IndonesiaSelain berpengalaman membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan, Jepang siap membangun pembangkit listrik, sumber daya air dan pengelolaan sampah”Pengalaman kami di Jepang bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur dan transportasiJika infrastruktur dibenahi, semangat investasi dunia akan meningkat ke Indonesia,” ujar EdanoDia mengakui, memang masih terdapat masalah dalam iklim investasi di Indonesia, seperti perpajakan, birokrasi, dan sinkronisasi peraturan”Masalah-masalah ini sedang kami bahas untuk mencari solusinya,” jelas Edano(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimalkan Produksi Minyak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler