Bangun Pabrik Karbon Dioksida Cair di Bontang, Kaltim Parna Industri Gandeng Rekind

Senin, 28 November 2022 – 15:45 WIB
PT Rekayasa Industri (Rekind). Foto dok Rekind

jpnn.com, JAKARTA - PT Rekayasa Industri (Rekind) dan PT Kaltim Parna Industri menjalin kerja sama pembangunan Pabrik CO2 Liquefaction dengan kapasitas 50.000 Ton per tahun, yang berlokasi di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Rekind nantinya akan memberikan jasa pembangunan proyek bagi kepentingan PT Kaltim Parna Industri, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan tertuang dalam kerja sama ini.

BACA JUGA: Gelar Training Personal Development, Pupuk Kaltim Perkuat Kapasitas & Kapabilitas Karyawan

"Kami juga sepakat akan melaksanakan kerja sama yang eksklusif dan saling menguntungkan. Dalam proyek ini Rekind tidak hanya fokus melaksanakan kegiatan EPC, tetapi juga akan membantu PT Kaltim Parna Industri untuk pengembangan usahanya serta memberikan masukan atau ide hilirisasi agro based industry,” kata Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih.

Menurut Triyani langkah ini juga merupakan komitmen awal Rekind dalam mewujudkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dan diyakini mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

BACA JUGA: Rekind Mejeng di Forum Fasilitas Produsi Migas 2022

“Selain komitmen dalam menyelesaikan proyek, Rekind berpegang dan akan mengedepankan pengembangan kompetensi dan inovasi. Namun, yang tidak kalah penting dalam mendukung terselesaikannya proyek ini sesuai dengan target yang ditentukan, pastinya ditunjang dari kuatnya sinergi antara PT Kaltim Parna Industri selaku pemilik proyek dan Rekind selaku kontraktor utama,” terang Yani.

"PT Kaltim Parna Industri berharap pembangunan pabrik CO2 cair ini berdaya guna bagi pengguna produknya dan dapat diikuti oleh industri yang berproduk samping sama untuk membantu lingkungan lebih hijau. Going west or going east, going green is the best," ujar Hari Supriyadi Presiden Direktur PT Kaltim Parna  Industri.

BACA JUGA: Bangun Sumur Bor, Srikandi Ganjar DIY Bantu Atasi Persoalan Air di Gunungkidul

Sebelumnya, pada 2020 Rekind telah merampungkan pengerjaan Proyek Pabrik CO2 Cair milik PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC).

Bahkan berkat pengalaman, kompetensi dan inovasinya, Rekind mampu menyelesaikan proyek tersebut lebih awal dari ketentuan yang disepakati di dalam kontrak.

Saat ini kebutuhan CO2 murni di Indonesia mencapai 250 ton perhari. Hanya saja, CO2 murni yang dihasilkan masih menggunakan bahan baku dari minyak bumi, sehingga harga jual CO2 murni menjadi cukup tinggi.

Melalui kompetensi dan inovasi Rekind, Pabrik CO2 yang dioperasikan PKC menggunakan bahan baku limbah gas ekses CO2 dari pabrik PKC, sehingga hal ini mampu menekan harga bahan baku.

Bahkan Industri pemurnian CO2 ini tidak saja memberi kontribusi pada penyelamatan lingkungan, tapi dari sisi ekonomi juga memiliki daya jual yang sangat tinggi.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler