jpnn.com - SEJARAH Majapahit masih memiliki relevansi dengan konteks hari ini saat pemerintahan Presiden Joko Widodo mengelorakan Revolusi Mental. Menurut catatan sejarah, Bung Karno pada 17 Agustus 1956 perah menyerukan bahwa revolusi mental adalah gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, bila melihat jauh ke belakang, manusia yang bersemangat menyala-nyala seperti dimaksudkan Bung Karno itu bisa ditemukan pada figur-figur dimasa lalu. Yakni pada masa kejayaan Majapahit.
BACA JUGA: Waduh.. Waduh.. Bella Shofie Terancam Penjara 6 Tahun
"Berangkat dari sejarah tersebut, DPP PDIP berpandangan bahwa kisah ini perlu ditampilkan kehadapan publik, dalam sebuah lakon yang dikemas dalam bentuk pagelaran, dengan judul Bangun Majapahit," papar Hasto.
Ketua Panitia Tuti Roosdiono menyebutkan pagelaran ini akan dilaksanakan pada 26 November 2015, pukul 19.00 Wib di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Wuihh... Ini Yang Dilakukan Charly Setia Band pada Rere di Kamar Hotel
Menurut Tuti, pagelaran ini akan dimeriahkan oleh Christine Hakim, Butet Kartaredjasa, Titiek Puspa, Bambang Pamungkas, Kirun, Marwoto, Yati Pesek, Mi’ing, dan Para Seniman Wayang Bharata, pimpinan Kenthus Teguh Ampiranto.
Tuti menambahkan, pagelaran Bangun Majapahit diharapkan bisa menjadi media pendidikan, budaya dan sejarah bangsa, dalam rangka pembangunan Nation and Character Building.
BACA JUGA: Nggak Tahan, Meghan Trainor-Charlie Tiba-tiba Berciuman di Panggung, Pantat Diremas
Tentu saja tujuannya adalah untuk mewujudkan revolusi mental.
Menurut Hasto, pagelaran ini akan dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja, budayawan dan tokoh nasional. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rahma Azhari: Tidur Cukup, Cintanya Juga Cukup, Hehehe
Redaktur : Tim Redaksi