Bangun Superblock, Developer Asing Kucurkan Rp 30 T

Selasa, 27 Desember 2016 – 02:19 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - SURABAYA – Pasar properti di Surabaya memiliki magnet kuat bagi pengembang asing.

Salah satunya adalah Crown Group. Perusahaan asal Australia itu bakal membangun superblock di kawasan Surabaya Utara pada 2018 mendatang.

BACA JUGA: Bangun 2 Apartemen, PP Properti Bidik Kalangan Atas

CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan, saat ini, proses superblock masih masuk dalam tahap desain dan membutuhkan waktu yang panjang.

Menurut pengusaha asal Surabaya itu mengaku ingin mengubah konsep superblock yang berbeda dengan yang sudah ada di Surabaya.

BACA JUGA: Lihat Nih, Ribuan Prajurit TNI AL Kompak Bergoyang Gemu Famire

Waktu yang dibutuhkan sekitar satu tahun.

“Kami ingin berbeda dari yang sudah ada. Karena kami ingin menyasar pasar luar negeri. Di mana biasanya warga Tiongkok dan Singapura senang berinvestasi properti di Indonesia. Untuk pasar domestik, kami sasar kalangan atas dengan menyediakan hunian segmen midle-up," ujarnya di Hotel Bumi, Minggu (25/12).

BACA JUGA: Parah Nih, Siswi SMK Dipaksa Teman-temannya Nenggak P di Sekolah

Iwan mengaku pembangunan proyek superblock tersebut membutuhkan dana senilai Rp 30 triliun.

Nantinya, superblock tersebut bakal memiliki banyak fasilitas, seperti residensial, pusat perbelanjaan, perkantoran hingga pusat entertainment dalam satu tempat.

“Kami optimistis sambutan akan luar biasa. Sebab, segmen kami berbeda dengan pengembang lokal. Kami lebih fokus menyasar segmen premium dan pasar luar negeri. Karena itu, kami optimistis mampu bersaing dengan para pengembang lokal eksisting di Surabaya,” terangnya.

Pemilihan Surabaya tak lepas dari besarnya potensi pasar di ibu kota Jawa Timur.

Apalagi, setelah pembangunan proyek pertama Crown Group di Indonesia, yakni di Alam Sutra, Jakarta mendapat respons positif dari pasar.

Iwan optimistis, pasar Indonesia masih sangat potensial.

Hal itu dibuktikan dengan pendapatan Crown Group sepanjang 2016 yang mencapai Rp 8,5 triliun dari tiga proyek di Australia.

Dari jumlah tersebut, buyer asal Indoensia berkontribusi hingga 20 persen dari total pendapatan.

“Itulah mengapa pasar di Indonesia kami kembangkan. Di Australia saja mereka mau berinvestasi. Apalagai di negeri sendiri," pungkasnya. (gus/rif)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga! Begini Wajah Nissan Evalia Setelah Dicium Espass


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
properti   Surabaya  

Terpopuler