Bangun TPA, Pemerintah Ngutang Uang Jerman

Selasa, 14 Februari 2012 – 18:40 WIB

JAKARTA - Pemerintah akan membangun lima Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) dengan sistem Sanitary Landfill (SLF). Kelima TPA tersebut akan didanai pinjaman pemerintah Jerman dan beroperasi pada 2014.

"Saat ini baru dilakukan studi kelayakan (FS) dari 11 kabupaten dan kota yang menjadi target penerapan pengelolaan sampah terpadu," kata Direktur Bina Program Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Antonius Budiono di Jakarta, Selasa (14/2).

Menurutnya, pembangunan TPA tersebut dalam rangka penerapan Clean Development Mechanism (CDM). Hasil Feasibility Study (FS) Emition Reduction  in Cities – Solid Waste Management bantuan KfW Jerman tersebut melakukan studi kelayakan di berbagai kabupaten dan kota.

“Rencana ini sudah masuk dalam program jangka menengah dan sudah masuk blue book 2011-2014. Diharapkan menjadi percontohan penerapan TPA Sanitary Landfill yang baik untuk ke depannya sebagai implementasi UU Nomor 18 Tahun 2008,” lanjutnya.

Tahap pertama, KfW sudah melakukan pra-FS pada 11 kabupaten/kota, tahap kedua mereka sudah menghasilkan full-FS di Kota Malang, Kabupaten Jombang, dan Kota Jambi. Pada tahap ketiga ini disosialisasikan FS TPA Kabupaten dan Kota Pekalongan, serta Kabupaten Sidoarjo. "Total nilai investasi untuk membangun TPA Kabupaten Sidoarjo Rp 191,7 miliar dan TPA Kota Pekalongan senilai Rp 185,8 miliar," tambahnya.

Komponennya antara lain, pembangunan TPA SLF baru, penutupan TPA, instalasi pemilahan untuk sampah campuran, instalasi pengomposan sampah hijau/taman, kontongensi, serta teknik dan konsultasi. Namun, hasil studi tersebut masih harus memperhatikan isu-isu strategis seperti penetapan tarif yang cost recovery dan pengaturan kelembagaan. Juga masalah sosial pemulung, dan lainnya. Karena itu dalam jangka menengah juga direkomendasikan antara lain menggalakkan pengomposan sampah skala rumah tangga melalui 3R (reduce, reuse, dan recycle), dan sosialisasi perlunya TPA Regional di Sidoarjo, Pasuruan, dan mojokerto. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukman Hakim: Politisi Tak Bisa Dijadikan Teladan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler