jpnn.com, JAKARTA - Manajer Proyek Jakarta International Stadium Arry Wibowo mengatakan bangunan stadion utama dalam Kompleks JIS belum memperoleh sertifikasi dari Fédération Internationale de Football Association (FIFA).
Arry menjelaskan hal itu dikarenakan pemberian sertifikasi oleh FIFA tidak dilakukan dalam tahap rancangan atau konstruksi, tetapi ketika akan dilaksanakan kegiatan.
BACA JUGA: Progres Proyek JIS Capai 93,85 Persen, Ini Fasilitasnya yang Sudah Selesai
Dia mencontohkan ketika dicalonkan untuk tuan rumah Piala Dunia atau Liga Champion (Asia) atau turnamen lainnya yang terafiliasi dengan FIFA, maka asesor dari asosiasi sepak bola internasioanl itu akan hadir untuk menguji fasilitas yang ada dan berbagai aspek lainnya, apakah sudah terpenuhi atau belum.
"Jadi, istilahnya dari aspek perencanaannya ini sudah memenuhi dengan standar yang ditentukan FIFA. Namun, memang ketika bangunan sudah jadi, kita tidak diberikan sertifikat FIFA, namun sertifikat itu tergantung event,” ujar Arry dalam konferensi pers di ruang konferensi JIS, Jumat (14/1).
BACA JUGA: Update Nasib Warga Kampung Bayam Seusai Permukimannya Jadi JIS
Kendati demikian, Arry menyebut bahwa pihaknya telah melakukan konsultasi dengan konsultan yang sudah berafiliasi dengan asesor FIFA, sebagai langkah untuk mendapatkan pengakuan dari asosiasi sepak bola internasional tersebut.
Hasilnya, kata Arry, bisa dipastikan stadion yang mereka bangun sudah sesuai dengan regulasi FIFA mulai dari ukuran lapangan, pencahayaan, kemudian sudut kenyamanan dari tribun penonton, standar fasilitas di ruang VIP dan VVIP seperti apa.
BACA JUGA: Anies di Hadapan Jakmania: Pembangunan JIS Segera Tuntas
"Jadi, sudah sesuai dengan standar FIFA, ya, perencanaan dan konstruksinya. Nantinya, pada saat JIS ini dijadikan salah satu tuan rumah atau venue untuk event, lisensi FIFA itu akan dilakukan asesmen kembali," kata Arry.
Untuk lapangan latih sendiri, Arry mengatakan sudah tersertifikasi FIFA karena syarat yang lebih mudah, yaitu memenuhi syarat kontur lapangan seperti minimal jarak luncur bola ketika digelindingkan, kemudian minimal ketinggian pantulan bola.
"Lapangan latih ini sudah (sertifikasi) ditemani pihak PSSI. Karena saat ini sudah beroperasi digunakan untuk pertandingan," ucapnya.
Kompleks JIS yang membutuhkan dana sebesar Rp 4,5 triliun dari APBD serta dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020 (Rp 1,1 triliun) dan tahun 2021 (Rp 2,4 triliun) ini, ditargetkan bisa peluncuran awal (soft launching) pada Februari 2022 dan melaksanakan peluncuran utama (grand launching) pada Maret 2022. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy