Banjir bandang ini dipicu oleh hujan deras di sejumlah daerah di Ciamis Selatan, Jum’at (19/10) malam. Hal ini menyebabkan sungai Cijulang tiba-tiba meluap sekitar pukul 11.00. Air sungai kemudian menggenangi badan jalan dengan ketinggian sekitar ketinggian 60 centimeter.
Sementara antrean panjang kendaraan terjadi di Jalan Raya Cijulang-Cimerak. Pengendara dari kedua arah, baik dari Cimerak maupun Pangandaran tidak bisa melintas dan harus menunggu hingga air surut. Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan sejumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Green Canyon dan Batukaras terpaksa membatalkan kunjungannnya.
Gugun (33), warga Desa Cijulang mengatakan, air sungai meluap sekitar pukul 11.00. Volume air di Sungai Cijulang yang sudah nampak keruh terus bertambah hingga meluber ke badan jalan. “Di kawasan Cijulang sendiri, hujan tidak besar. Ini banjir kiriman dari daerah lain," tuturnya.
Pantauan Radar (Grup JPNN), sejumlah kendaraan yang terjebak banjir ada yang memaksa melintas jalur tersebut. Namun genangan air yang terlalu tinggi membuat mesin kendaraan terendam dan mati di tengah jalan. “Motor dan mobil yang nekat melintas banyak yang mogok. Tapi banyak warga yang membantu," tutur Gugun.
Nanang (37) warga lainnya mengatakan, akibat jalur itu lumpuh, sebagian pengendara memilih menggunakan jalur alternatif melalui Kampung Cikareo menuju Desa Kertayasa, walaupun jalannya rusak dan jaraknya lebih jauh karena memutar. “Terpaksa harus memutar karena kalau menunggu surut bisa berjam-jam," tuturnya.
Dikatakannya, jalan Cijulang-Cimerak baru kembali bisa dilalui menjelang sore sekitar pukul 17.00 Terpisah, Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), Dodo Taryana mengimbau wisatawan untuk sementara tidak menuju kawasan objek wisata Green Canyon. "Saya melihat banyak wisatawan yang sudah tiba di Cijulang kemudian balik arah lagi karena banjir,” tuturnya.
Kepala UPTD Budpar Cijulang, Haryono mengatakan pihaknya langsung menutup kawasan objek wisata Green Canyon hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sedangkan pemerintah belum bisa memastikan obyek wisata ini akan kembali dibuka. “Kita tunggu perkembangan air. Kalau memungkinkan untuk dikunjungi, kami akan buka,” tuturnya.
Diakuinya, banjir menyebabkan pihak UPTD kerugian karena tidak nihilnya wisatawan pada hari itu. Namun hal ini tidak membebaninya karena target PAD. “Kami sudah melampau target sampai 116 persen,” tandasnya. (nay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus Periksa 5 Warga Poso
Redaktur : Tim Redaksi