Selain itu, sejumlah sekolah terpaksa diliburkan karena genangan air bah mencapai ketinggian 1 meter, sehingga merendam dan merusak fasilitas pendidikan. Seperti mobiler, ruang belajar, ruang guru, arsip TU, serta berbagai peralatan elektronik penunjang proses belajar mengajar.
Menyikapi bencana terjadi dan merusak harta benda masyarakat, serta berbagai sarana infrastruktur publik, Bupati Bireuen H Ruslan dan Wakil Bupati, Ir H Mukhtar Abda MSi,kemarin meninjau langsung lokasi bencana alam itu.
Setelah mengamati dampak banjir bandang, H Ruslan langsung meminta pejabat terkait untuk menginventarisir kerusakan yang timbul, guna segera dilakukan rehabilitasi. Selain menyalurkan bermacam bantuan untuk tanggap darurat.
"Kami segera mengerahkan tim pemadam, untuk membersihkan seluruh fasilitas yang terendam lumpur. Khususnya fasilitas publik dan sekolahan. Sementara Pemkab Bireuen juga menyalurkan bantuan logistik,guna membantu korban banjir pada masa tanggap darurat," ujar H Ruslan.
Kendati dampak kerusakan masih diinventarisir oleh tim tehnis guna diperoleh data akurat, namun menurutnya bencana alam itu diperkirakan telah menimbulkan kerugian mencapai belasan miliar rupiah. Berbagai kerusakan akan segera diperbaiki sehingga dapat menormalkan kembali kondisi masyarakat,khususnya para korban banjir itu.
"Kami segera berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh,guna memperoleh dukungan untuk proses rehabilitasi dampak banjir bandang ini," sebutnya.
Informasi diperoleh Rakyat Aceh (Grup JPNN) menyebutkan, beberapa sekolah mengalami kerusakan terpaksa menghentikan aktifitas. Karena genangan air berlumpur telah merusak sarana proses belajar mengajar,diantaranya berada di kawasan Kecamatan Jeumpa dan Peudada. Kemudian,dampak banjir bandang terparah terjadi di Desa Blang Seupeung,Abeuk Usong,Alue Gandai,Abeuk Tingkeum,Blang Mane,Pucok Alue Rheng dan sejumlah desa lainnya di dua kecamatan itu. (Bah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Puisi Indonesia Dideklarasikan di Riau
Redaktur : Tim Redaksi