Banjir Bandang Terjang Tapteng, Tujuh Orang Meninggal Dunia

Rabu, 29 Januari 2020 – 21:52 WIB
Tim gabungan SAR, TNI/POLRI mengevakuasi korban yang tertimpa material bangunan akibat banjir di Desa Sijukkang, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah, Rabu (29/1/2020). Foto: ANTARA/Handout/aa.

jpnn.com, TAPTENG - Banjir bandang yang menerjang tujuh desa di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu dini hari menyebabkan tujuh orang meninggal dunia.

Koordinator Pos SAR Sibolga Hari Susanto, Rabu, mengatakan pada Rabu pagi sebanyak dua orang korban yang meninggal dunia atas nama Adwirzah Tanjung, 60, Idwarnisa, 58, berhasil ditemukan. Keduanya adalah pasangan suami istri warga Kelurahan Padang Masiang Barus.

BACA JUGA: Innalillahi, Zainuddin Meninggal Dunia secara Tragis di Kamarnya

"Jadi jumlah korban yang meninggal itu adalah tujuh orang, dua ditemukan tadi pagi, dan lima lagi ditemukan siang hari. Jadi jangan sampai simpang siur informasinya," katanya.

Ia juga menjelaskan, kondisi kelima jenazah yang ditemukan di Desa Sijukkang, keseluruhannya dalam posisi tertimpa material banjir, kayu, beton dan lumpur, sehingga tidak dapat menyelamatkan diri saat banjir datang.

BACA JUGA: Yuliana, Tahanan Kasus TPPO Itu Meninggal Dunia Secara Mengenaskan

Ada pun korban yang pertama ditemukan di Desa Sijukkang adalah Marpaung, 50, jenis kelamin laki-laki, ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB.

Korban kedua atas nama Juster Sitorus, 55, laki-laki, ditemukan pukul 11:00 WIB. Korban ketiga Abdul Rahmah, 72, laki-laki, ditemukan pukul 11.00 WIB.

BACA JUGA: Bikin Malu Korps Bhayangkara, 10 Anggota Polri Ini Dipecat secara Tidak Hormat

Korban keempat atas nama Pardamean Manalu, 85, perempuan, ditemukan pukul 12.30WIB. Dan korban kelima atas nama Esrin Pane, 48, laki-laki, ditemukan pukul 12:50 WIB. Kelimanya adalah warga Bonan Dolok, Desa Sijukkang, Kecamatan Andan Dewi.

Ketika ditanya, apakah pencarian korban masih dilanjutkan, menurut Hari tidak lagi.

BACA JUGA: Empat Pria Ini Mengaku dari Tim KPK Lantas Memeras Sejumlah Kades

“Pencarian sudah kita hentikan, karena tidak ada lagi laporan dari masyarakat yang anggota keluarganya hilang. Jadi kami istirahat dulu karena sejak Selasa malam sampai sekarang belum ada istirahat. Kalau ada laporan dari masyarakat kami, akan bergerak lagi,” katanya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler