Hujan ringan yang melanda daerah itu hingga malam ini, tak membuat warga khawatir banjir kembali menghampiri. Pasalnya, warga sangat tahu dengan pasti penyebab banjir bukan karena intensitas hujan, melainkan meluapnya volume air di Kali Ciliwung. Apalagi kampung itu sudah menjadi langganan korban luapan air dari Kali Ciliwung.
"Jam 15.00 WIB tadi airnya terakhir. Ketinggian air tadinya setinggi lutut orang dewasa, tapi sekarang udah turun. Kalau sudah begini tinggal nunggu surut seluruhnya saja. Kalau hujan disini nggak begitu pengaruh. Paling cuma numpang lewat doang, nggak gede. Kalau kiriman dari Bogor, baru deh kita mendingan siap -siap," ujar Nurdin (52), salah seorang warga RT 04 RW 03, Jakarta, Senin (19/11).
Sebelumnya, sebanyak 2.956 jiwa yang bermukim di 33 RT dan 6 RW di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur mendapat banjir kiriman dari Bogor. Siang tadi sebanyak 33 warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Kini sebagian warga yang rumahnya telah kering dari banjir telah kembali dan membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah sisa rendaman kali Ciliwung tersebut.
Sementara itu, Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu mengatakan, sejak sore tadi pantauan pihaknya terakhir, ketinggian air di Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat ; Pintu Air Depok serta Pintu Air Manggarai, berangsur-angsur menunjukan angka yang normal.
"Tadi jam 12, Bendungan Katulampa 30, Pintu Air Depok 140, kalau Pintu Air Manggarai 765. Jadi kita harap kondisi itu bertahan," ujarnya.
Ia berharap, banjir kiriman dari Bogor tak datang lagi, sehingga tidak menyusahkan warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ciliwung Meluap, 33 RT di Kampung Pulo Terendam Banjir
Redaktur : Tim Redaksi