Banjir di Kompleks Kantor Pak Ganjar Surut dalam Waktu Cepat, Ternyata ini yang Dilakukannya

Rabu, 24 Februari 2021 – 09:28 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat memeriksa kompleks kantor yang kebanjiran. Foto: Instagram Ganjar Pranowo

jpnn.com, SEMARANG - Kompleks kantor Gubernur Ganjar Pranowo di Jalan Pahlawan, Semarang, Jateng sempat tergenang air saat hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Selasa (22/2) sore.

Banjir menggenang sejak pukul 16:00 WIB sore dan kemudian surut sekitar 1,5 jam. Banjir merendam Gedung B dan halaman parkir belakang di kompleks tersebut. Kendaraan yang terparkir pun terendam. Namun sekitar pukul 18.00 genangan itu mulai surut.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kerumunan Kunker Jokowi Bikin Kubu Rizieq Panas, Siapa yang Berkuasa? Mabes Polri Jawab Begini

Kabar  kompleks kantor yang terendam banjir itu sampai juga ke telinga Gubernur Ganjar Pranowo. Saat itu Ganjar baru pulang roadshow pemeriksaan jalan rusak serta progres vaksinasi di Kudus pun langsung memeriksa kondisi kompleks kantornya.

Ganjar tiba kantornya sekitar pukul 20.00 WIB. Saat datang, banjir di kantornya sudah surut. Hanya tersisa genangan di beberapa titik. Ganjar kemudian menengok bagian parkir di belakang gedung B kantornya yang viral terendam banjir setinggi lutut kaki orang dewasa.

BACA JUGA: Lihat Polisi Ditusuk Jarum Suntik, Pak Ganjar: Sakit Enggak, Mas?

"Niki wau dijebol pak," ujar salah seorang ASN Pemprov menunjuk tanggul pagar dari proyek pembangunan dari DPRD Jateng.

Ganjar langsung menuju ke area pembangunan dan bertanya pada pengelola proyek. Saat itu, pengelola proyek mengaku banjir diakibatkan aliran air dari arah jalan Menteri Supeno yang masuk ke kompleks Gubernuran melalui pintu belakang dekat Gedung F atau Gedung Dharma Wanita.

BACA JUGA: Jalur Pantura Belum Diperbaiki, Ganjar Minta Pemerintah Pusat Beri Penjelasan pada Masyarakat

"ini nggak pernah sampai begini lho pak, kalau saya dengar dari penjelasan anda, kemudian tadi tanggul kecil itu dijebol, ya airnya tidak bisa mengalir karena tanggul kecilnya itu. Saya minta selama cuaca seperti ini tidak usah ditanggul dulu," tegas Ganjar pada pengelola proyek.

Ganjar kemudian memeriksa jalan Menteri Supeno dekat Masjid At-Taqwa yang juga diduga jadi sumber banjir di kantornya. Saat melihat gorong-gorong, Ganjar langsung meminta staffnya untuk menugaskan Dinas PU melakukan pengerukan.

Ditemui usai mengecek kompleks kantornya, Ganjar mengaku kaget mendapat laporan bahwa kompleks kantornya terendam banjir.

Ganjar heran karena hal ini belum pernah terjadi, bahkan ketika Semarang dilanda hujan deras selama 2 hari pada 6-7 februari lalu.

"Agak aneh pada saat saya masih di kudus, dilapori kondisi kantor banjir itu, aneh menurut saya karena di bagian parkir itu airnya nggak bisa keluar, itu impossible pasti ada yang tersumbat.," ujarnya.

Ganjar mengatakan, dari hasil pantauannya ada dua penyebab kompleks gubernuran kebanjiran. Yakni akibat adanya tanggul dari pagar pengerjaan proyek dari DPRD Jateng dan dari saluran air di belakang kantornya yang mengalami sedimentasi.

"Maka ketahuan pembangunan gedung DPRD ini, karena ternyata antar bangunan ini sampai dengan pintu pagar di sana, di mana yang di bawah itu biasanya dipakai untuk jalur parkir termasuk seandainya air lewat itu sebenarnya sudah miring, jadi nyaris sebenarnya tidak mungkin ini banjir. Ternyata ada tanggul kecil di situ, ada tanggul kecil yang menutup antara gedung ini sampai pagar sana, jadi betul-betul air nggak punya kesempatan lewat," sambung Ganjar.

Ganjar pun telah meminta pengelola untuk tidak membuat tanggul di areal pagar proyek. Selain itu, Ganjar juga memeriksa bagian belakang kantornya dan memerintahkan Dinas PU untuk mengeruk saluran air yang terjadi sedimentasi.

"Tadi saya minta untuk malam ini sampahnya dikeruk, sedimennya dikeruk. Saya khawatir nggak kelihatan itu yang masuk di sana di dalamnya tersumbat tau tidak. Kalau itu sudah bisa dibolong, terus kemudian bisa di ambil sampahnya mudah mudahan lebih lancar," ucap Ganjar.

Di sisi lain, Ganjar yang mendapat laporan bahwa Simpang Lima tergenang banjir tinggi juga langsung menghubungi BBWS Pemali-Juana dan Kepala Daerah setempat untuk segera mengaktifkan seluruh pompa yang ada di Kota Semarang.

"Tadi saya juga sempat kontak Wali Kota dan BBWS agar semua pompa di-onkan seluruh Semarang. Maka kurang lebih 1 jam yang Simpang Lima sudah surut," pungkasnya. (flo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler