"Sejak Oktober lalu, sudah masuk musim penghujan. Namun kalau melihat puncak curah hujan khusus Kota Samarinda, terjadi pada Januari dan Mei. Kedua bulan ini akan memiliki intensitas dan curah hujan yang lebat," kata Sutrisno seperti yang dilansir Samarinda Pos (JPNN Group), Sabtu (29/12).
Sutrisno menjelaskan hujan yang yang terjadi beberapa hari terakhir sebenarnya terbilang biasa. Namun pada beberapa menit berintensitas lebat. Seperti Jumat (28/12) hari ini, pukul 13.38 Wita hingga 13.50 Wita, curah hujan yang mengguyur mencapai 9,5 milimeter dengan intensitas sedang. Namun sekitar 10 menit kemudian dan berakhir pukul 14.00 Wita, curah hujan begitu lebat.
Lebih lebat lagi terjadi Rabu (26/12) lalu. Di Kelurahan Temindung Permai tercatat curah hujan mencapai 50 milimeter, namun intensitas tinggi justru terjadi di Kelurahan Sempaja dan Air Putih hingga mencpai 140 milimeter.
"Kalau dihitung, satu milimeter sama terjemahannya dengan curah hujan pada luasan satu meter persegi dengan tinggi air yang menggenang satu milimeter. Kalau dihitung volumenya sama dengan 1 liter. Jadi kalau sampai 140 milimeter, berarti sama dengan volumenya hingga 140 liter per meter persegi," terangnya.
Akibat hujan tersebut, banjir sempat merendam kawasan Jl KH Wahid Hasyim, Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara. Tercatat lima RT tenggelam. "Hujan berpeluang terjadi pada siang dan sore jelang malam. Waktu-waktu seperti ini akan terus berlangsung. Untuk itu sebelum memasuki Januari 2013, masyarakat harus lebih rutin menormalisasi drainase agar arus air lebih lancar," paparnya. (air/ica)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Itik Alabio Masih Aman dari Flu Burung
Redaktur : Tim Redaksi