Banjir Kemang, Bu Lurah Novia: Kalau Mau Mengungsi Jangan Tunggu Air Sudah Tinggi

Sabtu, 20 Februari 2021 – 18:15 WIB
Sejumlah warga mengevakuasi korban banjir menggunakan perahu karet di Jalan Kemang Utara, Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Lurah Bangka, Jakarta Selatan Novia Ernita meminta warganya yang ingin mengungsi akibat terdampak banjir Kemang untuk segera ke lokasi pengungsian yang telah disediakan.

Novia mengaku telah mengerahkan jajarannya sejak awal untuk menangani banjir, dan menyediakan posko pengungsian.

BACA JUGA: Banjir Landa Kemang, Rumah Pendiri Partai Emas Tergenang

Beberapa mobil tampak terendam banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

Bahkan, masjid dan musala pun turut dijadikan tempat pengungsian bagi warga. Lokasi yang disediakan juga dilengkapi dapur umum.

BACA JUGA: Detik-Detik Menegangkan Pasukan Marinir Mengevakuasi Lansia di Kemang

Menurutnya, banjir yang melanda wilayah Kemang cukup tinggi, bahkan di sekitar kantor kelurahan ketinggian air mencapai leher orang dewasa.

"Di Kantor Kelurahan Bangka sendiri kebanjiran juga sampai seleher (orang dewasa), tetapi kami tetap bergerak di lapangan," ucap Novia.

BACA JUGA: Jakarta Banjir, Ferdinand Langsung Sebut Anies Takabur, Sombong, Bohong

Daerah yang terdampak banjir di Kelurahan Bangka meliputi Kemang Raya, Kemang Raya 9, Kemang Timur 11, Kemang Selatan 10, dan Kemang Selatan 8.

Warga Kelurahan Bangka yang terdampak banjir tidak hanya mengungsi di pengungsian tetapi juga di tempat saudara mereka. Hanya saja dia belum memerinci berapa jumlahnya.

Masyarakat yang berada di pengungsian juga telah diingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan, khususnya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk mencegah penularan Covid-19.

Selain itu, Novia mengimbau warga yang mau mengungsi untuk segera ke lokasi pengungsian sebelum air semakin tinggi.

Sebab, banyak warganya yang awalnya bertahan di lantai dua rumah mereka, namun belakangan minta dievakuasi.

"Kalau mau mengungsi jangan menunggu air sudah tinggi. Kalau air sudah tinggi dulu susah mengungsinya. Kebanyakan warga kan naik ke lantai dua, diminta evakuasi tak mau. Siangnya menghubungi minta evakuasi karena air semakin tinggi," kata Novia.

Dia mengeklaim sejak awal sudah meminta warga untuk mengungsi sejak awal, khususnya di titik yang menjadi langganan banjir.

BACA JUGA: TNI Bakal Kerahkan 10.000 Prajurit untuk Pelacakan Kasus Covid-19

Namun, kebanyakan warga baru minta dievakuasi setelah banjir makin tinggi. Kondisi itu diakui Novia menyulitkan petugas di lapangan.

"Kalau mau evakuasi dari awal saja. Jangan sudah tinggi airnya baru minta, kami sudah tak ada di tempat lagi, karena dipanggil untuk evakuasi di tempat lainnya," pintanya.

Banjir yang melanda Kelurahan Bangka, Kemang terjadi selain akibat intensitas hujan yang tinggi, juga disebabkan meluapnya Kali Mampang akibat kiriman air dari arah Depok.(cr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler