jpnn.com - SORONG - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Kota Sorong menerapkan kebijakan darurat menyusul banjir yang melanda Kota Sorong.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad bersama Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengambil kebijakan dimaksud setelah Kota Sorong diguyur hujan lebat sepanjang malam.
BACA JUGA: Potensi Cuaca Ekstrem Hari Ini, 14 Wilayah Wajib Waspada!
Langkah darurat diperlukan sebagai upaya mengatasi persoalan banjir di ibu kota provinsi ke-38 itu.
"Dalam satu dua hari ini apa yang harus dilakukan, saya minta pak wali kota segera menindaklanjuti kebijakan emergensi (darurat) itu dengan upaya-upaya konkret," ujar Muhammad Musa'ad saat melakukan peninjauan ke beberapa wilayah terdampak banjir di Kota Sorong, Jumat (8/3).
BACA JUGA: Peringatan Cuaca BMKG, 25 Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya juga tetap memberikan dukungan terhadap upaya darurat penanganan banjir di Kota Sorong dengan anggaran Rp 500 juta kepada Pj Wali Kota Sorong.
"Kami sudah menyerahkan uang itu kepada Pak Wali Kota Sorong dan akan ditambah dari pemerintah kota supaya bergerak cepat menangani banjir," ucapnya.
BACA JUGA: BMKG Imbau Masyarakat di Wilayah Ini Waspada Cuaca Ekstrem
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya bersama Penjabat Wali Kota Sorong turun dan melakukan peninjauan ke daerah-daerah terdampak banjir di Kota Sorong, seperti Jupiter Kilometer 10 di Jl Kamundan, Jl Sungai Mamberamo Kilometer 10 dan sepanjang jalan depan PLTD Kota Sorong, Jumat.
"Setelah kami tinjau, maka harus diikuti dengan pergerakan supaya masyarakat tahu bahwa pemerintah itu ada dan siap memberikan pelayanan dalam kondisi itu," katanya.
Penanganan banjir, katanya, masuk dalam program pembangunan jangka menengah yang akan diikuti dengan kebijakan strategis untuk percepatan penanganan banjir itu, sehingga tahun depan mudah-mudahan banjir di Kota Sorong sudah bisa teratasi dengan baik.
"Dua bulan ke depan saya minta PU Provinsi Papua Barat Daya dan Kota Sorong untuk berkolaborasi mendesain sistem penanganan banjir, supaya penanganan banjir ini tuntas dan teratasi secara maksimal," katanya.
Dia menegaskan antara Pemprov Papua Barat Daya dan Pemkot Sorong telah berkomitmen untuk melakukan penanganan banjir secara bersama, karena Kota Sorong ini bukan hanya menjadi kotamadya tetapi juga sebagai ibu kota provinsi baru itu.
"Jadi kami akan menangani banjir di Kota Sorong secara bersama," ujarnya.
Dia pun perintahkan Pj Wali Kota Sorong dan jajarannya untuk segera mendata setiap rumah terdampak banjir dan wilayah terdampak di Kota Sorong untuk diberikan bantuan.
Eli Usior, warga terdampak banjir di Jl Sungai Mamberamo Kilometer 10 mengakui setiap hujan otomatis banjir dan berdampak pada sebagian besar rumah masyarakat terendam.
"Kami di Jl Sungai Memberamo Kilometer 10 mulai dari jalan umum hingga ke lorong rumah warga terendam banjir, kalau diperkirakan rumah yang terendam di sini ada 200 rumah, belum tambah di lokasi lain di Kota Sorong," katanya lagi.
Intensitas hujan yang tinggi dan berkepanjangan mulai mengguyur Kota Sorong pada Kamis (7/3) malam hingga Jumat pagi.
Banjir membuat aktivitas perkantoran dan masyarakat terhambat karena di sepanjang ruas jalan PLTD Klasaman, Jl Basuki Rahmat Km 9 dan Kilometer 10 Kota Sorong terendam banjir dengan ketinggian kisaran orang dewasa. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Hari Ini, BMKG Sebut Sejumlah Kota Besar di Indonesia Duguyur Hujan Lebat, Waspada
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang