JPNN.com

Banjir Memutus Jalan di Kediri

Kamis, 30 Januari 2025 – 04:00 WIB
Banjir Memutus Jalan di Kediri - JPNN.com
BPBD Kabupaten Kediri dengan tim meninjau lokasi jalan penghubung antardesa di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang putus setelah hujan deras melanda wilayah Kediri, Rabu (29/1/2025). ANTARA/ HO-BPBD Kabupaten Kediri

jpnn.com, KEDIRI - Hujan deras menyebabkan jalan penghubung antardesa di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terputus.

Hujan deras terjadi sejak Rabu siang membuat debit air di sungai meningkat drastis.

BACA JUGA: Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat

"Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan debit air di saluran pembuangan di Desa Sepawon, menyebabkan jalan penghubung antardesa terputus," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stevanus Djoko Sukrisno, Rabu malam.

Pihaknya juga sudah turun ke lapangan memantau jalan yang putus tersebut.

BACA JUGA: Viral Polisi Pangkat Kompol Dibentak Pemotor di Kediri, Pelaku Ternyata

Saat ini tim masih rapat koordinasi untuk mengatasinya. Selain dari BPBD, dari kepolisian sektor setempat juga sudah turun tangan membantu.

"Personel piket BPBD Kabupaten Kediri sudah berangkat menuju lokasi untuk melakukan observasi dan pemasangan rambu peringatan," kata dia.

BACA JUGA: Banjir Melanda Sebagian Wilayah Jakarta, Lebih 2 Ribu Warga Mengungsi

Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Kediri Bayu Adi Santoso menambahkan jalur yang terputus itu merupakan jalur penghubung antardesa antara lain Desa Wonorejo, Trisulo, dan Sepawon, Kecamatan Plosoklatenn, Kabupaten Kediri.

Dia mengatakan pihaknya akan melakukan observasi lanjutan dengan melibatkan lintas instansi di antaranya dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri.

"Besok (Kamis, 30/1) kami bersama dinas teknis ke lokasi untuk penanganan. Kami perlu observasi, jika diperlukan alat berat akan kami datangkan," kata Bayu.

Bayu menambahkan jalur itu tergerus sampai putus itu lebarnya sekitar 10 meter. Warga juga dilarang untuk mendekat sebab titik tersebut berbahaya.

Menurut dia, jalur itu dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari oleh warga.

"Warga harus mencari jalur lainnya dengan lewat Desa Babadan, Kecamatan Ngancar," katanya.

Putusnya jalur itu juga viral di media sosial. Masyarakat mengabadikan putusnya jalur tersebut dengan kamera telepon selulernya mereka. Warga menunjukkan lokasi jalur yang putus, sedangkan di sebelahnya debit air di sungai juga terlibat cukup besar. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmed Zaki pun Mengaku Tidak Tahu Siapa yang Membuat Pagar Laut di Tangerang


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler