jpnn.com - KOTA PALU - Ratusan rumah warga di Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, terendam banjir yang terjadi pada Sabtu (30/11) pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng menyebut 207 unit rumah warga terendam banjir.
"Berdasarkan hasil asesmen sementara ini, jumlah rumah warga yang terendam banjir sebanyak 207 unit rumah di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring di Kota Palu, Sabtu (30/11).
BACA JUGA: Banjir Akibat Luapan Sungai di Medan: 7.699 Rumah Terendam, 24.874 Warga Terdampak
Dia mengatakan bahwa banjir merendam rumah warga di tiga dusun, yakni Dusun 4 RT 11, Dusun 3 RT 007 dan Dusun 1 RT 001, 002 dan 003, Desa Meko, Kabupaten Poso.
Dia menjelaskan peristiwa banjir terjadi sekitar pukul 00:07 WITA pada Sabtu (30/11), karena curah hujan yang tinggi mengakibatkan meluapnya sungai Desa Meko dan menggenangi permukiman warga dengan ketinggian air mencapai 50-80 sentimeter.
BACA JUGA: Cara Valentino Rossi Menyulam Kebahagiaan Untuk Korban Banjir
Menurut dia, empat rumah ibadah, yakni satu unit masjid, dua gereja, dan satu pura turut terendam banjir.
Kemudian, dua sarana pendidikan, yakni SDN 1 Meko dan TK PGRI Meko, serta lima bangunan perkantoran, juga terdampak banjir.
BACA JUGA: El Rumi Soroti Masalah Jakarta, Mulai Kabel Berantakan hingga Banjir
"Sementara itu, sebanyak 800 jiwa terdampak berdasarkan hasil asesmen sementara," katanya.
Dia mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat masih berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan melakukan asesmen di lapangan.
Dia menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Namun, aparat desa bersama tim saat ini melakukan pemantau, mengevakuasi masyarakat terdampak, serta membantu membersihkan rumah warga.
Adapun untuk kebutuhan mendesak saat ini, yaitu logistik sembako, normalisasi sungai dan pembuatan bronjong. Sementara itu, aktivitas sekolah SDN 1 dan TK PGRI juga diliburkan.
"Situasi saat ini hujan sudah mulai reda, dan banjir berangsur-angsur surut," ujarnya.
Dia mengimbau warga agar selalu meningkatkan kewaspadaan apabila bermukim di daerah yang rawan terjadi banjir atau tanah longsor. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi