Banjir Rendam Enam Desa, Ribuan Warga Harus Mengungsi

Minggu, 10 Agustus 2014 – 23:29 WIB

jpnn.com - SATUI - Hujan yang mengguyur Kecamatan Satui, sejak Jumat (8/8) sore hingga Sabtu (9/8) mengakibatkan sungai Satui meluap. Luapan air sungai membanjiri 15 RT di enam desa. Yakni Desa Sungai Danau, Sinar Bulan, Jombang, Bukit Baru, Satui Barat dan Satui Timur. Jumlah warga yang mengalami musibah banjir sebanyak 5 ribu jiwa.

"Banjir mulai terjadi sejak Sabtu (9/8) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita," ujar Camat Satui Nanang Suwignyo, kepada Radar Banjarmasin (Grup JPNN), Sabtu (9/8).

BACA JUGA: Ketua RW di Banten Lebih Resah Kumpul Kebo Ketimbang ISIS

Luapan Sungai Satui belum sampai menggenangi jalan provinsi. Banjir hanya menggenangi jalan dan pelataran rumah warga. Kondisi terparah dialami warga yang bermukim persis dibantaran sungai.

"Sebagian warga memilih mengungsi ke tempat keluarga. Tapi ada juga yang memilih bertahan di rumah yang berloteng," ujar camat.

BACA JUGA: Empat TPS di Bulungan Ikut Digugat di MK

Dalam musibah banjir tersebut, dua orang tewas terseret arus. Korban pertama bernama Anasyah (4). Putri dari Andreas ini tewas terbawa arus Sungai Selajauan yang berada di Jalan Citra Wati  RT 08 Desa Sungai Danau. Peristiwa meninggalnya Anasyah terjadi pada pukul 13.00 Wita.

"Jasad korban sudah dibawa ke rumah orang tuanya," ujar Kapolsek Satui AKP Ade Nuramdani Sik.

BACA JUGA: Minibus Hajar Tronton, Dua Tewas, 11 Luka-Luka

Korban kedua bernama Aris (25), yang kesehariannya bekerja sebagai tukang panen buah sawit di PT Gawi Makmur Kalimantan (GMK). Dia tenggelam terbawa arus, kemarin siang sekitar pukul 14.00 Wita. Lokasi kejadiannya berada di kebun GMK Pos Batu Laki. Hingga kemarin sore sekitar pukul 17.00 Wita, jasad korban belum juga ditemukan.

"Pencarian jasad korban masih dilakukan," ujar kapolsek.

Pemkab Tanbu sudah menyiapkan posko-posko pengungsian untuk seluruh korban banjir. Lokasinya berada di Gedung Serba Guna Satui, majelis taklim dan SMPN 4 Sinar Bulan. Bantuan untuk korban banjir juga sudah mulai berdatangan, seperti dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kecamatan Satui dan Pemkab Tanbu.

Untuk posko penanggulangan bencana banjir didirikan di Kantor Koramil Satui. "Posko ini menerimakan bantuan dari para donator," ujar Camat Satui Nanang Suwignyo.

Dia menghimbau kepada masyarakat, khususnya yang bermukim dibantaran sungai untuk segera mengungsi ke tempat aman. Pasalnya, cuaca mendung dan berpotensi hujan lagi.

"Saya imbau segera mengungsi ke tempat yang sudah disiapkan. Arus listrik di lokasi banjir untuk sementara diputus," ujarnya.

Untuk membantu korban banjir yang mengeluh dengan kesehatannya, pemerintah daerah menyediakan tenaga medis yang bertugas di masing-masing posko pengungsian.

"Tenaga medis disiapkan. LSM, Orari dan tokoh muda di Kecamatan Satui juga ikut membantu," jelas camat.

Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming meninjau lokasi banjir. Mardani menghimbau kepada warga untuk bersabar menghadapi musibah banjir tersebut. Bahkan, dia juga menyempatkan diri untuk melayat ke rumah korban Anasyah.

Kecamatan Kusan Hulu yang juga menjadi langganan banjir hingga kemarin siang masih dalam kondisi aman.  

"Kusan Hulu masih aman dari banjir," ujar Camat Kusan Hulu Suryadi, via telepon, Sabtu (9/8).
Diakuinya, ada beberapa desa yang rawan banjir, khususnya yang terdapat dipinggiran sungai kusan. Seperti Desa Guntung, Desa Lasung dan Desa Anjir Baru.

"Kepala desanya sudah saya teleponi. Kata mereka masih aman," ujarnya. (kry)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Terima Banyak Laporan Soal Verifikasi Honorer K2


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler