Banjir Rendam Ratusan Rumah dan Pesantren

Jumat, 04 Januari 2013 – 02:33 WIB
MAKIN PARAH - Warga Jl Rahmatulllah, RW 5 Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar terpaksa menggunakan perahu untuk keluar dari pemukiman, Kamis, 3 Januari. Hujan yang terus turun dua hari terakhir juga merendam Pesantren Tahfidzul Kassi Wahdah Islamiyah yang berada di kawasan tersebut. FOTO: IDHAM AMA/FAJAR/JPNN
MAKASSAR - Sekira 100 warga di Jl Rahmatulllah, RW 5 Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan harus terisolasi akibat banjir setinggi pusar orang dewasa.
   
Selain merendam rumah warga, banjir yang sudah terjadi selama dua hari ini juga merendam Pesantren Tahfidzul Kassi Wahdah Islamiyah yang jumlah siswanya sekira 700 orang.
   
Untuk mengakses warga yang rumahnya terendam, warga menggunakan perahu untuk mengefakuasi barang-barang berharga seperti motor dan barang eletronik lainnya.Sampai saat ini, warga RW 5 Kelurahan Tamangapa ini belum mendapat bantuan baik dari pemerintah setempat maupun dari Wali Kota.
   
Nasib warga yang mengalami bencana cukup memperhatikan, mereka sangat membutuhkan bantuan terutama bantuan berupa obat-obatan dan makanan. Bukan cuma itu, mereka juga membutuhkan tim SAR dan PMI untuk membantu mengefakuasi warga yang rumahnya terendam..
   
Jama warga yang rumahnya terendam memaparkan, warga disini sangat membutuhkan obat-obatan karena sangat rentang terkena penyakit dengan keadaan rumah yang terendam seperti ini. Apalagi air yang merendam oni sangat gatal.
   
"Sampai saat ini belum ada perhatian pemerintah baik dari kelurahan dan kecamatan maupun dari pemerintah kota. Wakga sangat memerlukan bantuan dari pemerintah. Jangan nanti ada korban baru bergerak,'paparnya saat ditemui FAJAR(JPNN Group) di lokasi, Kamis (3/1).
   
Lelaki 34 tahun ini mengurai penyebab ternyadinya banjir ini adalah hujan yang terjadi selama tiga hari belakangan ditambah saluran yang biasa menjadi pembuangan air hujan sudah tidak ada. Saluran tersebut kata dia sudah tertutup akibat pembangunan perumahan penyebabnya banjir ini akibat hujan yang melanda daerah ini selama tiga hari belakangan ini. Selain itu kata dia tidak ada tempat pembungan air karena tertutup akiban pembangunan perumahan.
   
"Memang setiap tahun daerah ini terendam tapi tidak separah ini. Karena dulu ada ji pembuangannya, tapi sekarang tertutup mi akibat pembangunan perumahan,"paparnya.
   
Hal senada juga diungkapkan Ahmad. Menurut lelaki 37 tahun ini, banjir tahun ini sangat parah. Hal itu, kata karena saluran air sudah tertutup akibat  pembangunan perumahan. Dulu kan di perumahan adalah sawah yang menjadi saluran pembuangan. Tapi sekarang sudah tidak karena semuanya sudah menjadi perumahan..
   
"Kalau begini keadaannya pasrah mami ki, harapan warga cuma pemerintah tapi sekarang belum ada tindakan. Jangankan Walikota atau wakil walikota, Lurah dan Camat saja belum ada yang datang membantu. Yang datang memberikan makan dan obat-obatan justru keluarga yang disuruhbawakan," ujarnya. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seluma Rusuh

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler