ACEH BESAR--Banjir luapan air sungai akibat hujan lebat dalam dua hari terakhir dilaporkan telah menenggelamkan lahan persawahan warga di Aceh Besar. Akibatnya, petani mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
"Padahal kita baru mulai menanam padi satu minggu lalu," kata seorang ibu, petani di Krueng Kalee, Aceh Besar, Kamis (3/1).
Lahan persawahan warga di Kecamatan Kuta Baro dan Darussalam tenggelam. Hujan sejak Rabu sore lalu, membuat air sungai meluap, hingga menutupi badan jalan. Kondisi tersebut amat disayangkan, mengingat sawah di kawasan tersebut baru saja selesai ditanami. Para petani terancam gagal.
"Tadi malam di atas jalan ini air sampai selutut," ujar Zulfaqa, salah seorang petani. Arus air yang mengalir kencang ikut menghanyutkan bibit padi yang siap ditanam. Seperti diketahui, air yang mengalir di dua kecamatan tersebut merupakan air kiriman dari pesawahan dan pegunungan kawasan Blang Bintang.
Kondisi banjir tersebut dimanfaatkan anak-anak untuk bermain. Beberapa laki-laki juga terlihat menyuci sepeda motor di badan jalan yang telah tenggelam. Beberapa petani tampak lalu lalang di jalan tersebut untuk mengecek sawah mereka.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Krueng Raya, dan Seulimum. Sedikitnya warga di empat desa di Krueng Raya Kecamatan Mesjid Raya terpaksa mengungsi. Desa tersebut adalah Desa Meunasah Keude, Meunasah Mon, Meunasah Kulam, dan Paya Kameng. Banjir tersebut akibat luapan Krueng Cut Aya. Di kecamatan Seulimum, Desa Beureuneut yang terendam. Sejak Kamis malam tadi, warga mengungsi. Air diketahui merupakan kiriman Gunung Seulawah.(mag-45)
"Padahal kita baru mulai menanam padi satu minggu lalu," kata seorang ibu, petani di Krueng Kalee, Aceh Besar, Kamis (3/1).
Lahan persawahan warga di Kecamatan Kuta Baro dan Darussalam tenggelam. Hujan sejak Rabu sore lalu, membuat air sungai meluap, hingga menutupi badan jalan. Kondisi tersebut amat disayangkan, mengingat sawah di kawasan tersebut baru saja selesai ditanami. Para petani terancam gagal.
"Tadi malam di atas jalan ini air sampai selutut," ujar Zulfaqa, salah seorang petani. Arus air yang mengalir kencang ikut menghanyutkan bibit padi yang siap ditanam. Seperti diketahui, air yang mengalir di dua kecamatan tersebut merupakan air kiriman dari pesawahan dan pegunungan kawasan Blang Bintang.
Kondisi banjir tersebut dimanfaatkan anak-anak untuk bermain. Beberapa laki-laki juga terlihat menyuci sepeda motor di badan jalan yang telah tenggelam. Beberapa petani tampak lalu lalang di jalan tersebut untuk mengecek sawah mereka.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Krueng Raya, dan Seulimum. Sedikitnya warga di empat desa di Krueng Raya Kecamatan Mesjid Raya terpaksa mengungsi. Desa tersebut adalah Desa Meunasah Keude, Meunasah Mon, Meunasah Kulam, dan Paya Kameng. Banjir tersebut akibat luapan Krueng Cut Aya. Di kecamatan Seulimum, Desa Beureuneut yang terendam. Sejak Kamis malam tadi, warga mengungsi. Air diketahui merupakan kiriman Gunung Seulawah.(mag-45)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengambil Semangat Gus Dur Melalui Dialog
Redaktur : Tim Redaksi