Banjir Serang Butuh Bantuan Pusat

Minggu, 12 Desember 2010 – 12:31 WIB
SERANG – Sudah sepekan musibah banjir bandang melanda Kecamatan Padarincang, Serang, namun besaran kerugian yang diderita warga dan pemerintah belum diketahuiPadahal fasilitas umum yang rusak akibat bencana itu terbilang parah, seperti rumah, jalan, jembatan dan bantaran sungai

BACA JUGA: Baru Sebulan, Marissa Haque Diberhentikan

Pemkab Serang berencana meminta bantuan pemerintah pusat


“Kami belum hitung karena suasana Padarincang belum kondusif,” kata Kepala Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang, Hatib Nawawi, seperti diberitakan Radar Banten (Grup JPNN), Minggu (12/12).

Menurut Hatib, kerusakan akibat hantaman banjir bandang di Padarincang memang parah

BACA JUGA: Gubernur DIY Dorong Warga Manfaatkan Material Merapi

Saking banyaknya yang harus dihitung, kata dia, pihaknya masih mengkaji sejumlah kemungkinan, termasuk meminta bantuan kepada pemerintah pusat jika pemerintah daerah tidak sanggup menanganinya
“Sekali lagi, soal total kerugian kita belum bisa menaksir, masih kita kaji,” ujarnya.

Hatib menjelaskan, untuk merehabilitasi sejumlah fasilitas umum yang rusak di Padarincang, pihaknya akan menggunakan dana tak terduga di APBD 2011 mendatang

BACA JUGA: Gudang Kantor Pos Balikpapan Terbakar

“Kita juga akan koordinasikan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk meminta bantuan dari provinsi dan pemerintah pusat, kita berharap ini bisa direalisasikan karena musibah ini termasuk besar,” katanya.

Berdasarkan data Kecamatan Padarincang, sedikitnya terdapat tiga jembatan yang rusak diterjang banjir, yakni jembatan Citaman dan Cihurang di Desa Padarincang, jembatan Cikoneng di Desa Batu Kuwung, serta jembatan CisaatSelain jembatan sejumlah bibir sungai juga jebol, 20 rumah rusak berat, ratusan  rumah rusak ringan, serta sekitar 1.000 hektare sawah dan kebun rusak.

Camat Padarincang Suhaemi Muhit menambahkan bahwa pihaknya memang belum menghitung kerugian materi yang diderita warga dan pemerintah karena dirinya belum fokus menangani banjirAlasannya, kata dia, disisi lain ada bencana, sementara disisi yang lain ada sebagian warga yang bergejolak lantaran menolak keberadaan pabrik air minum“Terus terang saya belum fokus,” kata Suhaemi.

Untuk sementara, kata Suhaemi, pihaknya meminta warga bergotong royong membangun jembatan darurat untuk sementara waktu sambil menungu bantuan permanen dari pemerintah“Nanti setelah suasananya rada tenang, saya mau membuat proposal, menginventarisir jumlah kerusakan dan menghitung kebutuhannyaNanti saya diminta mengajukannya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” katanya.(mg8/gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RSP Unand Beroperasi 2013


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler