Banjir Sudah Sebulan, Ratusan Rumah Terendam, Akses Putus

Kamis, 08 Juni 2017 – 02:17 WIB
TERPUTUS: Jalan dari dan menuju Desa Petak Bahandang putus total. Kendaraan roda dua diseberangkan menggunakan perahu, Selasa (6/6). FOTO: CAMAT TASIK PAYAWAN FOR RADAR SAMPIT

jpnn.com, SAMPIT - Kecamatan Tasik Payawan, Kalimantan Tengah dilanda banjir sejak sebulan lalu.

Sengsara warga kian bertambah setelah akses jalan satu-satunya putus digerus air.

BACA JUGA: Astaga, Ramadan Kok Tetap Nekat Mesum

Praktis, ekonomi masyarakat ikut terganggu. Bahkan, sebagian warga kehilangan sumber penghidupan.

Camat Tasik Payawan Pimanto menuturkan, banjir melanda seluruh wilayah di delapan desa.

BACA JUGA: Bukannya Menghormati Bulan Suci, 26 Pasangan Ini Malah Indehoi

Yakni, Luwuk Kiri, Luwuk Kanan, Tumbang Panjang, Tumbang Panggo, Talingke, Hiyang Bana, Handiwung, dan Desa Petak Bahandang.

”Total ada 500-an rumah warga yang kebanjiran. Namun, hanya beberapa yang lantai terendam air. Semuanya itu tersebar di delapan desa tersebut," ungkapnya kepada Radar Sampit, Selasa (6/6).

BACA JUGA: Malu Ingin Kawin Lagi, Kakek Nekat Gantung Diri

Tidak hanya itu, terjangan banjir juga mengakibatkan putusnya akses jalan menuju sejumlah wilayah desa tersebut.

Akibatnya, masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai petani, nelayan, maupun pekerja lepas kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

”Karena rata-rata warga petani karet, rotan, atau pengumpul hasil hutan. Karena banjir terus-terusan, mereka sekarang akhirnya tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah keluarga," tambah Pimanto.

Karena itu, sejak dua pekan terakhir, dirinya mulai mengusahakan pengumpulan bantuan, terutama kepada pemerintah daerah.

Namun, keterbatasan anggaran hingga belum ditetapkannya wilayah Tasik Payawan sebagai darurat banjir malah menjadi kendala.

”Bagaimana mau mengucurkan bantuan, sedangkan sampai saat ini belum dinyatakan sebagai darurat musibah banjir. Padahal, wilayah kam sudah sebulan ini kebanjiran," ujar mantan camat Katingan Hilir itu.

Beruntung, usulan bantuan itu mendapat respons positif dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Kalteng di Kota Palangka Raya.

Awalnya, kecamatan mengusulkan bantuan beras sejahtera (dulunya raskin) sebanyak 400 kepala keluarga terdampak musibah banjir.

Namun, pada akhirnya cuma terealisasi sebanyak 298 KK.

”Masyarakat yang merasa mampu bertoleransi, mereka ikhlas menyerahkan bantuan kepadanya untuk diberikan kepada warga yang benar-benar membutuhkan (miskin)," kata Pimanto.

Di sisi lain, bantuan logistik juga mulai berdatangan. Di antaranya, dari Polres Katingan sebanyak 25 paket sembako.

Ada juga tambahan 40 paket dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Katingan.

”Sembako itu rencananya kami bagi Kamis nanti. UPTD Kesehatan juga sudah membuka posko. Lalu, ada satu warga yang sakit tumor, kami juga fasilitasi untuk dirujuk ke Palangka Raya," imbuhnya. (agg/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petaka Jelang Buka Puasa, 1 Tewas, 2 Luka-Luka


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler