jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank bjb) membuka peluang kolaborasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam pengembangan bisnis dan layanan perbankan.
Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan sejumlah BPD telah memiliki wacana untuk bersinergi dengan Bank bjb.
BACA JUGA: Keok dari Gresik Petrokimia, Bandung bjb Tandamata Kubur Impian Juara Putaran Kedua
Beberapa contohnya, kata Yuddy adalah Bank Benkulu yang sudah terlebih dahulu menjalin kerja sama dengan Bank bjb.
"Melalui, salah satunya dalam pemanfaatan teknologi perbankan. Kemudian BPD Jateng, BPD Kalteng, dan BPD Sumut pun secara terbuka menyatakan tertarik untuk bersinergi," beber Yuddy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (8/3).
BACA JUGA: Bandung bjb Rusak Rekor Gila Jakarta Pertamina Fastron, Sang Pelatih Beber Rahasianya
Langkah Bank bjb pun dinilai bisa menjadi cikal bakal terbentuknya Holding BPD atau perusahaan induk dari seluruh BPD di Indonesia.
Terlebih saat ini telah berlaku peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK (POJK) Nomor 12 /POJK.03/2021 tentang Bank Umum dengan kategorisasi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) mendapat respons positif dari pelaku perbankan di Indonesia.
BACA JUGA: Gandeng DCII, Bank BJB Kembangkan Layanan Keuangan Digital
Perubahan pengelompokan yang pada awalnya menggunakan BUKU, kini berdasarkan modal inti ini.
Hal itu menjadi angin segar bagi perbankan untuk berkembang bersama.
"Sama halnya bank pembangunan daerah (BPD) yang jumlahnya cukup banyak, namun terbatas oleh kecukupan modal," ungkapnya.
Menurut Yuddy, pascaterbitnya POJK tersebut, banyak BPD yang mulai melirik terbangunnya kelompok usaha bersama (KUB). Bank bjb sebagai BPD terbesar di Indonesia, bisa menjadi motor penggerak terbentuknya Holding BPD di masa akan datang.
POJK 12 ini mempermudah perbankan dalam mengembangkan bisnis, baik untuk melakukan transformasi dan akselerasi digitalisasi maupun sinergi perbankan.
“Bank bjb sangat terbuka untuk kolaborasi, tidak terbatas pada satu bank saja, tidak menutup kemungkinan bank bjb akan bersinergi dengan BPD yang lainnya juga dalam waktu dekat. Tentunya sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama," tegas Yuddy.
Dia menegaskan sinergi antar-BPD, akan memberikan keuntungan lebih besar, seperti dari sisi kemampuan pembiayaan akan meningkat.
Terlebih, lanjut dia, Bank bjb memiliki modal yang jauh lebih besar yang dibidik mampu menyerap kebutuhan kredit dengan nilai yang lebih besar.
"Misalnya untuk pembangunan infrastruktur daerah maupun proyek strategis dengan skema pembiayaan bersama," ucapnya.
Kendati demikian, Yuddy belum bisa berkomentar banyak soal kemungkinan membentuk Holding BPD.
Namun, dia menegaskan Bank bjb siap bersinergi dan kolaborasi dengan BPD lain di Indonesia dengan semangat meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemerintah daerah.
"Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD serta melakukan inovasi dan bertransformasi agar bisa bersaing di industri perbankan," tegas Yuddy. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia